SURABAYA - analisapost.com | Balai Paroki Gereja Katolik Redemptor Mundi mengadakan acara Ziarah Lintas Agama dan pameran lukisan bertema "Perbedaan Keberagaman dalam Bingkai Lukisan".
Acara ini berlangsung dari tanggal 23 hingga 26 September 2024, dimulai dengan doa lintas agama dan diiringi tarian pembukaan serta senam Thai Chi yang dibawakan oleh Olivia Yunita. Pertunjukan tersebut menggambarkan keanggunan dan perdamaian sebagai simbol persatuan dalam keragaman.
Mereka berkumpul untuk memperkuat dialog agama dengan seni sebagai jembatannya. Salah satu puncak acara ini adalah bincang santai bersama pelukis dan pemerhati budaya.
Kepala Paroki Gereja Katolik Redemptor Mundi, Romo RP Joseto N. Bernadas Jr OP, menyampaikan bahwa acara itu mampu mewujudkan harmoni, kesatuan, dan keragaman dalam kebudayaan.
"Kegiatan ini luar biasa karena damai itu indah serta harmoni bisa disampaikan melalui keindahan ciptaan manusia juga seperti lukisan dan kata-kata indah melalui puisi, tarian berikut gerakan bagus.,"ujarnya.
Romo juga menyampaikan rencana untuk membentuk Kelompok Kecil Umat (KKU) yang akan terbuka bagi masyarakat umum.
"Kami memiliki rencana membangun KKU atau Kelompok Kecil Umat. Dibuka untuk umum sebagai sarana bagi anak muda untuk mengembangkan bakat seni mereka," terangnya.
Romo juga berpesan agar menjadi estetis ketika inspirasi menyentuh kalbu kesejahteraan. "Kalau saya belum waktunya menuangkan karya tapi keinginan ada dimana lukisan merupakan satu cara untuk mengekpresikan keindahan yang kita terima dari Tuhan," tuturnya.
Salah satu lukisan yang menarik perhatian adalah potret Paus Yohanes Paulus II karya Hartono. Menurutnya, lukisan ini menampilkan sosok yang sangat dicintai, tidak hanya oleh umat Katolik tetapi juga oleh banyak orang di seluruh dunia.
“Lukisan ini merepresentasikan cinta dan toleransi yang ditunjukkan oleh Paus, termasuk kepada umat agama lain,” jelas Hartono sambil menunjuk karyanya.
"Dari situ kemudian saya membayangkan bahwa secara visual harus ada sekian orang sebagai gambaran atau simbol bahwa beliau ini dicintai dunia dan ada masyarakat kecil yaitu Indonesia. Ensensinya utamanya beliau mencintai dan dicintai umat agama lain,"paparnya.
Kegiatan selama 4 hari itu disambut dengan antusiasme. Dibuka sejak pukul 9 pagi hingga 10 malam. Memberi kesempatan bagi pengunjung untuk datang kapan saja dan menikmati pameran lukisan.
Dari pantauan awak media AnalisaPost, nampak hadir , Lurah Dukuh Pakis hingga Kapolsek Dukuh Pakis dan acara ini juga di dukung oleh jaringan Islam Anti Diskriminasi dari Jombang, Rumah Bhineka, Salim (Sahabat Antar lintas iman), dan WKRI.
Dengan adanya kegiatan Ziarah Lintas Agama, meninggalkan jejak penting dalam usaha mempererat hubungan antar umat beragama serta mengukuhkan komitmen untuk menjalin hubungan antar umat beragama melalui seni.(Che/Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comentários