top of page

Wujudkan Rumah Sehat Pasien TBC, ITS Kirim Tim Arsitektur

SUMENEP - analisapost.com | Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui Tim dari Departemen Arsitektut, Fakutas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FT-SPK) melakukan survei rumah sehat bagi pasien Tuberkulosis (TBC) di Pulau Kangean, Jawa Timur, sejak tanggal 24 hingga 28 Juli 2024.

Sarah Cahyadini, PhD., sedang berdiskusi dengan keluarga pasien TBC di Pulau Kangean tentang bagaimana mewujudkan rumah sehat
Sarah Cahyadini, PhD., sedang berdiskusi dengan keluarga pasien TBC di Pulau Kangean tentang bagaimana mewujudkan rumah sehat (Foto: Radit)

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan pasien TBC melalui perbaikan kondisi rumah mereka. Pulau Kangean adalah pulau terbesar di ujung timur perairan Sumenep. Posisinya segaris dengan pertengahan Pulau Bali. Dibutuhkan waktu delapan jam perjalanan dengan kapal Sabuk Nusantara atau empat jam dengan kapal cepat dari Pelabuhan Kalianget -Sumenep.


Survei ini dipimpin oleh Sarah Cahyadini, ST., MT., PhD dengan timnya yang terdiri dari Wahyu Setyo Putro S.Hum. (RSTKA) dan Wahyu Dewantoro, ST sebagai konsultan. Mereka mengunjungi sejumlah rumah pasien TBC di beberapa daerah di Pulau Kangean dan sekitarnya untuk menilai kondisi sanitasi, ventilasi, pencahayaan, serta aspek kesehatan lainnya yang berpengaruh terhadap penyembuhan dan penularan penyakit TBC.Kegiatan ini merupakan bagian dari Misi Percepatan Eliminasi TBC di Kepulauan – Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).


"Dari hasil survei awal, kami menemukan bahwa banyak rumah pasien TBC di Pulau Kangean masih belum memenuhi standar rumah sehat. Ventilasi yang kurang memadai dan pencahayaan alami yang minim menjadi beberapa masalah utama yang harus segera diatasi," ujar Sarah.


Selain melakukan survei rumah sehat, tim ITS juga memberikan edukasi kepada warga setempat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memperbaiki ventilasi rumah untuk mencegah penyebaran TBC. Mereka juga memberikan rekomendasi perbaikan yang sederhana namun sudah cukup efektif untuk meningkatkan kondisi kesehatan rumah.


"Kami berharap hasil survei ini dapat menjadi dasar bagi ITS, Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga dan pihak-pihak yang terpanggil untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam memperbaiki kondisi rumah pasien TBC di Pulau Kangean. Dengan rumah yang sehat, diharapkan pasien dapat lebih cepat pulih dan penyebaran TBC dapat diminimalisir," tambah Sarah.

Tim Survey Rumah Pasien TBC
Tim Survey Rumah Pasien TBC (Foto: Radit)

Sementara Dr. Yohanes Widyakusuma Eka Saputra, sebagai Koordinator Lapangan Misi Percepatan Eliminasi TBC di Kepulauan - RSTKA, menambahkan dengan bergabungnya tim dari Departemen Arsitek ITS maka pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien menjadi lebih holistik. Pendekatan segitiga epidemiologi yang terdiri dari host, agent dan environment bisa dilakukan dengan memperhatikan lingkungan rumah pasien agar lebih sehat. “Saya optimis dengan kehadiran tim Arsitek ITS akan membuat Pulau Kangean ini bisa benar-benar bebas dari TBC,” ungkapnya.


Survei ini merupakan langkah awal dari program kerjasama tim ITS bersama Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga di bidang pengabdian masyarakat. Ini menunjukkan komitmen ITS dalam berkontribusi secara nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di pulau-pulau terpencil seperti Pulau Kangean.


Program Percepatan Eliminasi TBC di Kepulauan merupakan sinergi dan kolaborasi banyak pihak yang melibatkan RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Fakultas Kedokteran, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Airlangga, Arsitektur FT-SPK ITS, Pemerintah Kabupaten Sumenep, PT Pelindo, PT Petrogas, Protelindo dan RSTKA. “Golnya adalah Kangean bebas TBC,” pungkas Yohanes. (Radit)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

1.491 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya