SURABAYA - analisapost.com | Wisma Jerman yang berada di jalan Taman AIS Nasution no 15, Embong Kaliasin, Kec Genteng Kota Surabaya, melakukan kerjasama dengan 10 sekolah yang ada di Surabaya dan Sidoarjo mulai dari siswa-siswi SD sampai SMA. Kamis (10/11/22)
Lewat Science Film Festival, Wisma Jerman yang dulu dikenal sebagai Gothe Institue Surabaya, guna menciptakan jaringan untuk memperkuat hubungan Jerman- Indonesia berharap dapat membantu masyarakat Indonesia yang ingin lebih banyak mengenal budaya Jerman.
Seperti yang disampaikan oleh Dhahana Adi Pungkas yang kerap dipanggil Ipung. Sebagai Asisten Program Budaya, menurutnya anak dan orang tua sangat penting belajar sains sejak dini karena sains itu menyenagkan.
"Dalam waktu dekat ini, kami akan menjadi mitra lokal, kami akan mengadakan Science Film Festival Surabaya 2022. Ini adalah ajang tahunan yang diinisiasi oleh Goethe-Institut di tahun ke 13." ujar pria yang murah senyum ini.
"Kami berkesempatan memutar film-film pilihan terutama pengetahuan eksak. Lewat ajang ini kita melalui Wisma Jerman, menunjuk 10 sekolah dari Surabaya dan Sidoarjo, ada SMP 26 Surabaya, SD Al Muslim Sidoarjo, SMP Al Muslim Sidoarjo, SMA Al Muslim Sidoarjo, SMP Muhammadiyah 2 Taman, IIS SMP Progressive Bumi Shalawat Sidoarjo, SD Alun-alun Contong Surabaya, SD Dokter Sutomo 1 Surabaya dan Pondok pesantren, Darut Ta'lim Annawawi." jelasnya kepada awak media Analisa Post, Selasa (08/11/22)
"Lewat festival film ini, kami ingin mengajak semua orang, pria, perempuan, anak-anak, dewasa, tua, dan muda, untuk menyadari bahwa sains itu menyenangkan buat semua," jelas pria ini yang juga menulis buku Surabaya Punya Cerita.
Pria enerjik yang mempunyai hobi nonton bola, lulusan komunikasi Antar Budaya berharap bisa membangun kesadaran orang sehingga topik ini sangat penting untuk diangkat agar tidak jadi sebatas wacana.
"Tema yang diambil adalah 'Kesempatan Yang Setara di Dunia Sains'. 10 sekolah ini menjadi tuan rumah. Tujuannya adalah ingin mengajak siswa-siswi kenal dunia sains sejak dini."imbuhnya.
"Saya sebagai pengung jawab lokal, tentu saja memberikan semacam stimulus terhadap sekolah-sekolah tersebut untuk mengambil kesempatan dan belajar langsung mengenai sains." tutupnya mengakhiri pembicaraan.
Dengan menghadirkan festival film, diharapkan masyarakat dapat tambahan talenta di bidang sains. Karena masih banyak kaum minoritas termasuk perempuan yang belum terwakili. Padahal banyak perempuan muda, anak muda di sekitar kita yang berpotensi dan menjadi ilmuwan di kemudian hari.(Dna)
Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com
Comments