SIDOARJO - analisapost.com | Seorang pria ditemukan gantung diri didalam sebuah warung makan Desa Semambung, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo sempat menggemparkan warga setempat. Rabu (23/03/22)
Pihak Polsek Wonoayu saat memberikan keterangan dilokasi kejadian memaparkan jika pada pukul 10.00 pagi tadi ada laporan masuk dari warga yang meninggal dunia didalam kamar sebuah warung makan yang berada di Jalan Raya Semambung Rt 05 Rw 01 Kecamatan Wonoayu.
Dari laporan kepolisian tersebut, diketahui korban seorang pria bernama Andrian Doni Prasetyo (ADP) warga Desa Candikeres Kec. Candi Kab Sidoarjo masih berusia 19 tahun.
Kapolsek Wonoayu, AKP Samat menjelaskan jika pihaknya bersama dengan tim Inavis Polresta Sidoarjo yang datang dilokasi tidak menemukan adanya bekas penganiayaan pada tubuh ADP. “Iya, Tidak ada bekas penganiayaan di tubuhnya,” ujar Kapolsek Wonoayu.
Wartini, saat dikonfirmasi mengatakan jika dua hari yang lalu, ia berpamitan kepada ADP untuk pulang kerumah Candi. “Saya masih sempat berkomunikasi melalui telepon. Saya telepon, karena biasanya Andrian juga ikut pulang ke kerumah,”, ujar Wartini.
Dia hanya merasa sedikit curiga sebab, korban yang biasanya pulang ke rumah namun tidak terlihat beberapa hari selanjutnya. Setelah Wartini kembali lagi ke warung kontrakannya, sontak merasa kaget saat membuka pintu tiba-tiba anaknya terlihat menggantung dengan leher terlilit tali.
Wartini mengaku tidak ada prasangka buruk apapun dengan anaknya. Terlebih ketika berkomunikasi melalui ponsel pada hari Senin kemarin.“Saya kaget ketika buka pintu warung. Lah, kok begitu,” cetusnya, sembari menangis pilu.
Saat dilakukan olah TKP, pihak kepolisian menemukan sepucuk surat serta gambar kepala manusia yang disampingnya terdapat tali gantung, yang diduga ditulis oleh korban ADP sebelum melakukan tindakan gantung diri.
Dalam surat yang ditujukan kepada ibu korban, Watini tersebut, disampaikan ADP meminta maaf karena dirinya merasa menjadi beban keluarga.
“Selamat pagi, maaf jika anakmu ini besar menjadi pengecut. Maaf jika anakmu ini menjadi beban. Sekarang anakmu sudah pergi, jadi jangan diingat. Maaf membuat ibu menangis. Terimakasih. Andrian Doni Prasetyo,” tulisnya di surat wasiat.
Kepergian anaknya yang ia sayangi, membuat terluka. Hingga berita ini di turunkan, jasad korban sudah dievakuasi pihak kepolisian. Jasad korban tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Pusdik Porong untuk dilakukan otopsi pada mayat.(Gaa)
Comentários