Warga Dusun Saluppea Mendatangi Kantor KCD Menuntut Penyelesaian Proyek Pembangunan Sekolah
- analisapost
- 6 Jan 2023
- 2 menit membaca
Diperbarui: 7 Jan 2023
MAMUJU - analisapost.com | Sejumlah warga dusun saluppea desa saluddengen mendatangi kantor KCD pada kamis (05/01/2023).

Warga menuntut proyek pembangunan sekolah yang ada di Dusun Saluddengen yang sampai saat ini belum ada kejelasan. Mengingat bahwa sekolah ini sudah tiga tahun pembangunanya mandek dan tidak ada tanda tanda kelanjutan.
Tuntutanya adalah menuntut oknum mantan Kepala Sekolah yang menjabat pada tahun 2019-2022 dan sampai saat ini proyek pembangunan mangkrat sejak tahun 2019. Selain proyek pembangunan sekolah oknum Kepsek tersebut tidak pernah membayarkan gaji guru honorernya selama dua tahun yang sebenarnya di bayarkan melalui dana bos.
Alasan Pak Rusli "tidak membayarkan gaji karena gurunya tidak pernah masuk mengajar yaitu Ibu Rasmawati dan Ibu Norma. Padahal menurut kedua guru tersebut, setiap hari masuk mengajar bahkan sampai saat ini. Selain itu saat korwil memanggil oknum Kepsek alasanya cuma berjanji untuk menyelesaikan tapi tidak ada niat baiknya.

Data yang dihimpun dana bos cair selama pak Rusli menjabat tahun 2019 total seluruhnya 19.080.000, adapun rinciannya sebagai berikut:
tahun 2020 sebesar 19.080.000,
tahun 2021 sebesar 56.024.000,
tahun 2022 sebesar 21.224.000.
Dalam pertemuan itu turut hadir Camat kecamatan Tommo Robert Budiman dan memberikan pernyataan bahwa oknum Kepsek ini sudah tidak bisa ditoleransi lagi karena sudah merusak citra pendidikan dimana selalu berjanji tapi tidak menepati jadi lebih baik dilaporkan ke Bupati atau inspektorat tuturnya.
Camat tommo pun sangat menyayangkan perlakuan oknum kepsek tersebut mengingat bahwa selama ini kita berjuang agar bagaimana kecamatan Tommo ini bisa menjadi daerah yang semakin berkembang terutama di pendidikan, tapi kalau ada oknum yang merusak maka bagaimana mungkin itu semua akan terwujud ungkapnya.
Itu masuk anggaran apa, berapa anggaranya, siapa pengawasnya dan siapa konsultanya,
jadi kami berharap agar kita semua bersama sama terutama teman teman media agar mengawal kasus ini sampai terang sementara Korwil Tommo Abraham S.pd mengatakan "sudah sering saya sampaikan sayangi dirimu, sayangi jabatanmu, anak dan istrimu.
Kembalikanlah nama citra marwah guru dan kepala sekolah utamanya di kecamatan Tommo ini tapi jawabanya cuma mengiakan saja namun tidak ada penyelesaian.
Disaat yang sama Sekdes Saluddengen Abd.Said.S.Sos.sekaligus pemerhati pendidikan dalam wajah dan mata yang berkaca kaca sambil mengeluarkan air mata meminta dan memohon kepada Pak Korwil dengan Pak Camat agar membantu mencari solusi dan jalan keluar sebelum kami melaporkan ke pihak kepolisian.
Usulan kami masuk pada tahun 2019 dan terealisasi yang pada akhirnya masuk pembangunan sekolah, maksudnya dikelolah sendiri oleh Kepala Sekolah yaitu Rusli awalnya selalu datang ke kami minta pertimbangan namun setelah pembangunanya berjalan,bseluruh tokoh toko masyarakat termasuk saya sudah tidak di pakai lagi tutur Sekdes.
Saya paling tersakiti apabila pendidikan di desa saya dinodai oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti pak Rusli, karena sayalah yang menggagas agar di siapkan sekolah di desa Saluppea terlebih saya sangat cinta dunia pendidikan tuturnya
(Hamzah ancha).
Comentarios