Surabaya, Analisa Post | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, memanfaatkan momen Idul Adha 1442 H untuk datang ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pegirian dalam rangka memastikan bahwa pemotongan dan pembagian hewan kurban dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Selasa (20/0702021)
Menurutnya dengan datang dan memanfaatkan RPH yang ada di Surabaya, maka dapat meminimal kerumunan dalam penyembelihan hewan kurban. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sidak terkait kapasitas dan kesiapan RPH di Pegirian Surabaya. Di kota Surabaya sendiri terdapat dua RPH, yakni di RPH Kedurus dan RPH Pengirian.
"Saya berterima kasih kepada pemkot Surabaya telah mengijinkan untuk melakukan peninjauan secara spontan. Disini Animo masyarakat terlihat tahun ini meningkat secara tata laksana waktu ada jam maksimal tujuannya agar tidak adanya kerumunan." Ujarnya.
Wakil Gubernur merasakan puas dengan melihat secara langsung. Dan masyarakat datang menyaksikan pemotongan hewan mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan yang telah di tetapkan.
Selama PPKM darurat ada kebijakan dari pemerintah, pembatasan penyembelihan mempengaruhi warga melakukan pemotongan hewan kurban serentak. Hal ini dikarenakan untuk mematuhi aturan pada Surat Edaran Walikota Surabaya tentang pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dan mengurangi kerumunan.
Jumlah penyembelihan atau pemotongan hewan kurban di RPH tahun ini terlihat sangat meningkat. Total masyarakat yang dilibatkan 150 orang dengan 10 kelompok tukang jagal total 60, dan pengemasan 8 kelompok dengan total 80 orang.
RPH Pegirian yang berdiri di atas luas lahan 24.120 m2 terdiri dari lahan pemotongan dan kandang penampungan / peristirahatan bisa menampung ± 500 ekor sapi. Tempat ini sudah berdiri Tahun 1927 dan merupakan Cagar Budaya peninggalan Belanda yang artinya bangunan RPH ini tidak bisa merubah bentuk fisik tetapi boleh dimodifikasi sedikit sehingga RPH Pegirian tidak bisa menjadi RPH modern.(Dna,Che)
コメント