BANGKALAN - analisapost.com | Pelabuhan Kamal Madura merupakan pelabuhan legendaris sebagai sarana transportasi laut untuk penyebrangan dari Tanjung Perak Surabaya menuju kepulauan Madura. Seiring perjalanan waktu, setelah adanya jembatan Suramadu, kini perlahan mulai redup diantara hidup dan mati. Aktivitas sosial ekonomi di sekitar pelabuhan Kamal ini secara perekonomian kini telah jauh menurun dan nyaris tak ada aktivitas perekonomian seperti dahulu kala sebelum adanya jembatan Suramadu.
Pemerintah Kabupaten Bangkalan kini berupaya untuk kembali menghidupkan perekonomian di wilayah atau sekitar pelabuhan Kamal tersebut. Diantaranya dengan membangun pusat wisata di Desa Tajungan Kecamatan Kamal, hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kembali ekonomi masyarakat Kamal dan sekitarnya yang sempat lumpuh akibat adanya jembatan Suramadu dan pandemi covid-19.
Bangkalan akan berbenah untuk meningkatkan Pendapan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Diantaranya yaitu dengan mengembangkan sektor wisata. Kini telah ada kurang lebih 7 (tujuh) tempat wisata yang terbilang dapat kebaikan pendapatan asli daerah dari 65 juta sampai 70 juta dalam setiap bulannya. Diantaranya di daerah Bangkalan bagian utara.
Untuk percepatan perkembangan pembangunan desa di wilayah Bangkalan, hari ini Sabtu (26/02/2022) Drs. Moh. Mohni MM selaku Wakil Bupati Bangkalan Melakukan peninjauan area yang diharapkan dapat mendongkrak ekonomi kerakyatan yang terletak di Desa Tajungan Kecamatan Kamal.
Desa Tajungan Kecamatan Kamal akan memproyeksikan konsep wisata mangrove yang dipadukan dengan wisata kuliner dan pusat olahraga, akan menjadi area terlengkap yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Bangkalan dengan alokasi anggaran dari Dana Desa (DD) melalui Bumdes dan Pokdarwis Desa Tajungan Kecamatan Kamal.
Tidak kurang dari 250 juta rupiah telah terserap dalam pengadaan tersebut. Untuk pengadaan jembatan sekitar panjang 150 meter yang digunakan di sepanjang area tanaman mangrove dan pemerataan lahan yang akan dibangun untuk area wisata kuliner.
Kendala sampah masih menjadi pokok pembicaraan dalam program tersebut. Mohni berpesan akan segera merampungkan pembersihan sampah bersama dari seluruh lintas sektor untuk percepatan pelaksana pembangunan wisata. Meski demikian diakui Mohni dan dirasakan adanya kesadaran bersama tentang pentingnya kebersihan, terutama sampah lingkungan.
“Sampah harus dibersihkan dan harus ada kesadaran bersama antara pemerintah dan masyarakat agar selalau menjaga kebersihan lingkungan karena kita tahu kebersihan adalah sebagian dari iman,” imbuh Mohni.
Berikutnya diharapkan ke depan akan adanya TPS3R sebagai solusi pemecahan masalah sampah yang sampai saat ini belum tuntas.
“Sedang terkait infrastruktur akses jalan menuju Desa Tajungan yang terbilang rusak parah telah lama belum ada perbaikan, kita akan konsolidasi terlebih dahulu dengan Dinas PUPR, dengan harapan semoga akan segera ada jawaban,” tutur Mohni saat ditanya tentang jalan masuk area tersebut.
Yodika Saputra selaku sekjen Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) berharap sebaiknya Pemerintah Bangkalan terlebih dahulu untuk melakukan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat khususnya masyarakat sekitar yang terkena dampak baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Dengan harapan dukungan dari masyarakat sekitar berjalan lancar dan ada toleransi kebersamaan untuk memajukan serta meningkatkan kesejahteraan rakyat Bangkalan. Prinsipnya saya mendukung atas rencana pembangunan desa wisata tersebut karena ini merupakan suatu program yang baik serta pro rakyat,” ungkap Yodika.
( MzL )
Comments