Surabaya, Analisa Post | Tidak semua orang cinta akan lingkungan. Padahal lingkungan wajib dijaga. Ketika ada orang yang concern terhadap lingkungan patut diacungi jempol. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Muda Mudi Surabaya (KMS) daerah Kendangsari
Seperti yang ditunjukkan oleh Zubaidulloh bersama teamnya. Itu semua dilakukan karena adanya keresahan yang terjadi dilingkungan tempat tinggalnya.
Diera serba digital yang sering terlihat adalah kesibukan main game online lebih diutamakan. Padahal banyak hal produktif yang bisa dilakukan termasuk menjaga keseimbangan lingkungan.
“Melihat kebutuhan warga kampung Kendangsari kami juga mengadakan kursus menjahit, sablon dan bimbingan belajar gratis bagi anak-anak. Harapannya akan bermanfaat bagi warga sekitar”, ungkap Arief.
Berdasarkan hal tersebut maka KMS (Komunitas Muda Mudi Surabaya) dibentuk. Tujuannya untuk menjadi wadah berkreativitas. Mereka juga fokus kepada pelaku UMKM. Mereka memberikan pelatihan kerja secara gratis. Misalnya sablon, pengelasan, menjahit dan lainnya. Sasaran yang di cari adalah penyandang Disabilitas dan kaum duafa.
"Berbagai kegiatan yang dilakukan KMS yaitu mendaur ulang barang bekas salah satu contohnya mengolah minyak jelantah menjadi sabun, membuat pot vertikal berbahan pipa paralon, hingga menyulap bekas popok bayi menjadi barang yang berguna. Di antaranya, asbak, pot, dan paving taman." Jelas pria sederhana Zubaidulloh menjelaskan kepada awak media Analisa Post saat di kunjungi.
"Karena pengetahuan awal tentang lingkungan. Sehingga jumlah anggotanya tidak banyak. Kegiatan KMS terus berjalan sampai detik ini. Bagi masyarakat yang mau belajar tentang lingkungan hidup silakan datang ke sekretariat KMS."paparnya mengakhiri.
Dengan keberadaan Komunitas Kaum Muda Mudi ini diharapkan masyarakat tidak lagi buang limbah popok dan minyak goreng bekas karena mampu diolah jadi barang berharga.(Che/Dna)
Comments