top of page

UKWMS Selenggarakan Lokakarya "Perempuan dalam STEM"

Diperbarui: 6 hari yang lalu

SURABAYA - analisapost.com | Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) menyelenggarakan lokakarya bertema "Perempuan dalam STEM (Science, Technology, Engineering, Math)" pada Rabu (11/9/2024) di Auditorium UKWMS, Kalijudan. Lokakarya ini bertujuan untuk mendorong peran serta perempuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, yang saat ini masih didominasi oleh laki-laki.

Lokakarya "Perempuan dalam STEM" untuk Dorong Partisipasi Perempuan di Bidang Sains dan Teknologi
Lokakarya Perempuan dalam STEM untuk Dorong Partisipasi Perempuan di Bidang Sains dan Teknologi (Foto: Charles)

Acara ini dihadiri oleh para perempuan hebat dalam bidang STEM diantaranya, Prof Anita Lie. Guru Besar FKIP UKWMS, Prof Felycia Edy, Guru Besar FT UKWMS, Prof Nathalia Tjandra, ENU, dan Yuyun Ismawati, M.Sc., British Council UK Alumni Award Goldman Environmental Prize TIME Heroes of the Environment Nexus3Foundation, peserta dari guru, siswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Ambon, Pekanbaru, Labuan Bajo, dan Semarang.


Mereka mengikuti berbagai sesi diskusi dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peran perempuan dalam STEM serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi perempuan muda untuk mengejar karier di bidang tersebut.


"Topiknya kan perempuan dalam STEM (Science, Technology, Engineering, Math) dimana secara data masih kurang perempuan yang memilih di bidang STEM," ujar Prof Anita Lie, Guru Besar FKIP UKWMS menekankan pentingnya kesetaraan gender dalam dunia STEM.

Suasana lokakarya di UKWMS, Rabu (11/9/24)
Suasana lokakarya di UKWMS, Rabu (11/9/24) (Foto: Charles)

"Lokakarya ini merupakan langkah positif dalam mempromosikan kesetaraan gender di bidang-bidang yang masih didominasi oleh laki-laki, serta mendukung peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia STEM di Indonesia," jelasnya kepada awak media AnalisaPost.


Menurutnya dalam dunia yang semakin maju dan berorientasi pada teknologi, pendidikan vokasi menjadi jalur penting untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang ini.


"Pendidikan vokasi tidak hanya menawarkan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk berkarier di sektor-sektor STEM yang selama ini kurang terwakili fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan spesialisasi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini," terangnya.


Prof, Nathalia Tjandra, ENU, juga menambahkan bahwa pendidikan vokasi memberikan ruang bagi perempuan untuk berkontribusi dalam pengembangan teknologi dengan sudut pandang yang berbeda.


"Dengan lebih banyak perempuan yang terjun ke bidang STEM melalui jalur ini, kita bisa melihat bagaimana inovasi menjadi lebih beragam dan inklusif," kata Prof Nathalia.


Hal yang sama juga disampaikan oleh Dra. Erna Ch D. Tomasila, M.Pd., ia menyoroti pentingnya dukungan terhadap perempuan dalam pendidikan vokasi melalui beasiswa, pelatihan khusus, dan penyediaan mentor dari kalangan profesional.

Dra. Erna Ch D. Tomasila, M.Pd., guru dari SMA Katolik  Xaverius Ambon
Dra. Erna Ch D. Tomasila, M.Pd., guru dari SMA Katolik Xaverius Ambon (Foto: Charles)

"Kesetaraan gender dalam pendidikan vokasi penting untuk memberikan peluang yang adil dan memanfaatkan potensi penuh dari seluruh populasi," ucapnya.


Dengan pendekatan yang inklusif, pendidikan vokasi tidak hanya memperkaya keterampilan individu, tetapi juga menjadi motor penggerak perubahan sosial yang membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih adil dan seimbang.


"Kami berterima kasih kepada Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang mau mengundang kami dari Ambon. Dengan mengikuti lokakarya ini, wawasan kami semakin bertambah terlebih narasumber memiliki latar belakang pengetahuan yang luar biasa dalam materi-materi tentang women in STEM sangat mengena sekali," ungkap guru dari SMA Katolik Xaverius Ambon kepada awak media AnalisaPost.


"Dan itu membekali kami sebagai guru ketika kembali ke sekolah masing-masing dan memotivasi kepada para siswa. Karena banyak siswa merasa pelajaran eksakta ini susah," tutupnya.

Foto bersama usai kegiatan
Foto bersama usai kegiatan (Foto: Charles)

Dengan semakin banyak perempuan yang memilih jalur pendidikan vokasi untuk memasuki bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Math), diharapkan inovasi dan perkembangan teknologi semakin pesat, mencerminkan kontribusi dari perspektif yang beragam.


Pendidikan vokasi, yang lebih fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan relevan dengan kebutuhan industri saat ini, menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin langsung terjun ke dunia kerja dengan keterampilan aplikatif.(Che/Dna)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya