top of page

UKWMS Adakan Lomba Baking Untuk Dorong Kreativitas Siswa

SURABAYA - analisapost.com | Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala (FTP UKWMS) sukses menyelenggarakan acara Baking Competition bertajuk "Master Baker," yang diikuti oleh 30 peserta dari kalangan siswa-siswi SMA/SMK. Acara tersebut diadakan di Main Atrium - LG, Pakuwon Trade Center Surabaya, Jumat (16/8/24)

UKWMS Adakan Lomba Baking untuk Dorong Kreativitas Siswa
UKWMS Adakan Lomba Baking untuk Dorong Kreativitas Siswa (Foto: Charles)

Acara ini menjadi ajang untuk menampilkan kreativitas dalam pembuatan bakery dan pastry dengan tema jajanan nusantara.


Dalam sambutannya, Dekan FTP UKWMS, Dr. Ignatius Srianta, S.TP., MP, menyampaikan bahwa kompetisi Master Baker ini diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada para siswa dan siswi dalam menyalurkan bakat mereka yang tertarik di bidang bakery dan pastry.


"Pada babak penyisihan, setiap tim yang terdiri dari tiga siswa akan mempresentasikan kreasi bakery dan pastry yang mereka buat di hadapan para juri," ujarnya.


Pada tahap final, mereka diminta untuk menduplikasi menu yang telah dicontohkan, menggunakan bahan tertentu sesuai dengan kreasi mereka masing-masing.


"Harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk berkontribusi dalam mengasah bakat mereka di bidang kuliner, yang mungkin bisa dikembangkan menjadi usaha di masa depan," terangnya.

Aulia dan Salwa Chelselia Shelomita perwakilan kelompok 13 dari SMK 17 Agustus 1945 Surabaya
Aulia dan Salwa Chelselia Shelomita perwakilan kelompok 13 dari SMK 17 Agustus 1945 Surabaya (Foto: Charles)

Sementara itu Aulia dan Salwa Chelselia Shelomita perwakilan kelompok 13 dari SMK 17 Agustus 1945 Surabaya, mengaku jika ia dan tim membuat kue tok yang telah di kreasikan.


"Kue tok yang dijual di pasaran biasanya isinya kacang hijau kupas dan bentuknya bulat seperti kura-kura lalu warnanya merah. Nah, kalau kita kreasikan, bentuknya bisa berbentuk buah-buahan dan sayuran dengan isiannya kita variasikan, ada ubi ungu dan kacang merah," jelasnya.


"Ia dan tim mengaku sengaja mengikuti kompetisi ini karena ingin menambah pengalaman dan mengasah skill mereka. ‘Kebetulan kami memang suka masak, tahun lalu juga ikut dan alhamdulillah dapat juara. Jadi kami ingin mengasah skill kami di bidang kuliner ini seperti apa," ceritanya.


Saat di tanya awak media AnalisaPost tentang ide tersebut mereka menjawab,"Ide ini berasal dari keinginan kita untuk mempertahankan unsur tradisional, sambil menggunakan umbi sebagai alternatif bagi mereka yang alergi kacang. Meskipun prosesnya tidak mudah, namun perlu ketelitian. Proses pembuatan memakan waktu antara empat hingga lima jam. Kami berharap bisa meraih kemenangan," tutupnya mengakhiri. (Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya