SURABAYA - analisapost.com | Setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu hari kelahiran Rasulullah. Di Indonesia, perayaan ini sangat beragam, dan Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang memiliki tradisi unik dalam memperingatinya.
Tradisi yang sudah ada sejak puluhan tahun ini dilakukan setiap bulan Maulid diisi dengan kegiatan keagamaan seperti pembacaan Barzanji, ceramah keagamaan, hingga perlombaan seperti lomba adzan, membaca Al-Qur'an dan lain sebagainya.
Rangkaian shalawat yang diiringi dengan alunan musik khas daerah membuat suasana semakin khidmat dan penuh spiritualitas.
Seperti yang dilakukan Lasihana, atau yang kerap disapa Hana, salah satu warga menggelar acara di Gebang Lor Sukolilo, Surabaya. Ia menyediakan 100 lebih hadiah dengan beberapa peralatan dapur yang diberikan yakni penggorengan, dandang, gayung, sayuran, kerupuk, dan berbagai perkakas plastik, alat sekolah, sampai dengan uang, yang digantung di sepanjang tenda acara.
Setelah kegiatan inti selesai, warga kemudian dipersilahkan untuk berebut mengambil hadiah yang disediakan.
"Ini merupakan tradisi keluarga saya dan sekaligus memperingati hari kematian adik saya. Dari dulu memang seperti itu tradisinya, jadi pemilik hajatan akan mengundang warga dan dia akan menyediakan berbagai macam camilan, perlengkapan dapur untuk digantung dengan tali," ujar Hana, salah satu warga setempat yang membuat acara," ujarnya kepada awak media AnalisaPost, Minggu (15/9/24)
"Warga sangat antusias karena saat berebut akan dapat berbagai macam barang. Apalagi anak-anak sangat suka karena banyak mainan dan juga uang," imbuhnya.
Ia berharap tradisi ini tetap terjaga. Sebab, dalam tradisi itu tak hanya merayakan Maulid Nabi namun juga menjaga kerukunan antar warga.
"Selain untuk meneladan Nabi Muhammad, kegiatan itu juga dilakukan untuk memperkuat silaturahmi antarwarga.secara otomatis silaturahmi juga semakin erat,"pungkasnya.
Sekedar informasi, di Jawa Timur ada beberapa tradisi istimewa yang patut diketahui yang telah turun-temurun dilestarikan.
Beberapa tradisi unik perayaan Maulid Nabi di Jawa Timur antara lain adalah
Endog-Endogan di Banyuwangi, di mana telur dihias dan diarak keliling desa sebagai simbol kelahiran.
Keresen di Mojokerto yang mengusung simbol pohon keres yang dihiasi sebagai lambang kelimpahan dan harapan.
Rebu’en di Probolinggo, tradisi memperlihatkan kebersamaan warga dengan saling berebut bahan makanan dan peralatan salat setelah acara selawat.
Muludhen di Madura, masyarakat merayakannya dengan pembacaan selawat dan makan bersama tumpeng.
Sebar Udikan di Madiun.
Rebutan Koin di Kediri, di mana warga berebut uang koin sebagai simbol sedekah.
Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah di Blitar, sebuah ritual penyucian gong pusaka yang di yakini membawa keberkahan.
Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, warga Surabaya tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi sarana menjaga kebersamaan, sedekah, dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang kaya di Jawa Timur. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments