top of page
Gambar penulisanalisapost

TPN XI Mojokerto, Hadirkan 265 Pendidik Hebat

Diperbarui: 7 Jul

MOJOKERTO - analisapost.com | Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI di Mojokerto merupakan forum tahunan yang diinisiasi Yayasan Guru Belajar (YGB) dan diikuti 265 orang guru menjadi puncak kebahagiaan tertinggi guru belajar sepanjang tahun. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) di SMPN 1 Sooko, Mojokerto, resmi dimulai dan dibuka Bupati Mojokerto, dr.Ikfina Fahmawati,M.Si, Sabtu (6/7/24).

Ketua KGBN Mojokerto, Julatif Robby, S. Pd (Kanan) Bupati Mojokerto, dr.Ikfina Fahmawati,M.Si (Kiri)  dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara XI
Ketua KGBN Mojokerto, Julatif Robby, S. Pd (Kanan) Bupati Mojokerto, dr.Ikfina Fahmawati,M.Si (Kiri) dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara XI (Foto: Div)

Forum tahunan dengan merangkul 50 daerah se-Nusantara dan Mojokerto merupakan salah satu dari 50 daerah penyelenggara pendidik nusantara. Kegiatan ini digagas Kampus Guru Cikal, Kampus Pemimpin Merdeka Cerita Guru Belajar yang menjadi peluang untuk pengembangan potensi guru-guru di seluruh nusantara akan terus berlanjut sampai puncak acaranya pada tanggal 2-3 November 2024 di PosBloc Jakarta Pusat.


Menurut Ketua KGBN Mojokerto, Julatif Robby, S. Pd mengatakan, TPN tahun2024 ini merupakan penyelenggaraan tahun kesebelas, telah terbukti berhasil meningkatkan kompetensi guru dan berdampak pada hasil belajar murid.


"Lewat Temu Pendidik Nusantara (TPN) dengan tema 'Pemimpin Pendidikan Berdaya' bukan hanya sekedar kata-kata tapi sebuah panggilan. Guru dapat saling berbagi praktik yang cerdas dan hasil riset tentang pengajaran dan pendidikan," ujarnya.


"Kegiatan ini dihadiri 265 peserta, mulai dari pengawas, KS, guru semua jenjang dr PAUD, TK, SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA. Saya berterima kasih kepada bapak, ibu yang berkenan hadir dan berkenan menimba ilmu di Mojokerto dalam ajang Temu Pendidik Nusantara ke XI," terang Julatif dalam laporannya.

Alief Surya Ningsih,Spd, guru dari MAN 2 Mojokerto
Alief Surya Ningsih,Spd, guru dari MAN 2 Mojokerto (Foto: Div)

Dalam kegiatan TPN, pengembangan potensi guru dilakukan lewat beragam cara diisi dengan berbagai kegiatan mencangkup berbagai aktivitas seperti kelas pendidik, kelas penggerak, pameran karya murid, talkshow pendidikan, konsultasi gratis oleh Komnas Perlindungan Anak Jatim, cerdas cermat guru (CCG), dan pemberian beasiswa murid belajar.


Program Beasiswa Murid Belajar bertujuan mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat terus memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Beasiswa yang diberikan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar seperti membeli buku, seragam sekolah dan lainnya. Ada 3 sekolah yang mendapat beasiswa dari Yayasan Guru Belajar (YGB) yaitu SDN Pagarluyung 1, SMPN 2 JETIS & SMKN 1 Mojoanyar.


Bupati Mojokerto, dr.Ikfina Fahmawati,M.Si mengatakan kepada awak media AnalisaPost saat diminta tanggapannya disela-sela kegiatan, ia sangat mengapresiasi acara TPN XI, dimana sangat tidak mudah mengumpulkan semua guru untuk bisa kumpul dan saling bertukar pikiran.


"Kegiatan ini sangat keren dan luar biasa karena para guru mau berkumpul dan saling berbagi. Ini adalah hal luar biasa dimana guru mempunyai tanggung jawab, tidak cukup hanya sebagai pengajar. Pendidik sekarang tidak hanya di tuntut untuk mengetahui kurikulum saja, tetapi anak-anak perlu dipenuhi semua kebutuhannya agar perkembangannya bisa normal," kata Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati. Wanita cantik yang sangat mencintai anak-anak ini dengan ramah merespon beberapa pertanyaan.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Mojokerto, Febri Kurniawan Pikulun SH., CLA di dampingi oleh bu Rini, Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri,SP hadiri TPN XI
Ketua Komnas Perlindungan Anak Mojokerto, Febri Kurniawan Pikulun SH., CLA di dampingi oleh bu Rini, Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri,SP hadiri TPN XI (Foto: Div)

"Kedepan teman-teman yang lain bisa mengikuti jejak temannya dan berharap derap langkah guru-guru ini ada percepatan untuk bisa berinovasi bagaimana mereka memberikan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan saat ini," tegasnya.


Di kesempatan yang sama salah satu guru SDN Balongsari I Kota Mojokerto, Novi, Spd yang ikut dalam Pameran Karya Murid mengatakan TPN hadir dengan inovasi yang membantu guru belajar secara relevan sepanjang tahun dan yang terpenting berdampak nyata.


"Kami mengangkat P5 dikegiatan ini dengan tema 'Gaya Hidup Berkelanjutan'. Untuk mengurangi sampah, saya membebaskan murid-murid berkarya dengan bahan bekas dari plastik ataupun koran karena kebetulan di sekolah kami berlangganan koran. Berhubung sekolah kami ingin menjadi sekolah Adiwiyata, akhirnya anak-anak mempunyai ide untuk membuat baju dari bahan plastik dan koran. Harapannya selain mereka memiliki kesadaran akan lingkungan, juga mereka menjadi kreatif," cerita Novi.


Pameran busana daur ulang dari plastik dan koran yang diolah sedemikian rupa menjadi dress yang cantik dan menarik, tentu saja harus terus di kembangkan agar siswa makin produktif dan memiliki kegiatan positf.

Pejabat dinas pendidikan kab/kota, pejabat kemenag kota/kab, pengawas, KS, guru semua jenjang dr PAUD, TK, SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA
Pejabat dinas pendidikan kab/kota, pejabat kemenag kota/kab, pengawas, KS, guru semua jenjang dr PAUD, TK, SD/MI, SMP/Mts, SMA/SMK/MA (Foto: Div)

Sementara Alief Surya Ningsih,Spd, guru dari MAN 2 Mojokerto, menggelar pameran produk kerajinan karya seni bertajuk 'Kriya Logam' cukup menjadi perhatian tersendiri. Dimana produk  bahannya terbuat dari bahan logam, kuningan dan tembaga ini adalah karya seni asli siswa MAN 2 Mojokerto.


"Kriya ini bahannya terbuat dari logam, kuningan dan tembaga. Setiap lembaran mempunyai ketebalan masing-masing. Kebetulan kami fokus di kuningan menggunakan teknik ukir tekan tanpa memakai alat pahat namun hanya menggunakan boploin dan pensil saja," terang Ningsih kepada awak media AnalisaPost.


"Inspirasinya berawal dari Mojokerto yang banyak punya wisata kerajinan unsur logam, kita ambil kearifan lokal itu tetapi dengan teknik lain. Yang tersulit adalah pada saat proses mendetailkan dibolak balikan, ditekan dari belakang agar terlihat detailnya. Semakin rumit permintaanya, maka semakin lama prosesnya sekitar 2 minggu karena anak-anak mengerjakannya di sekolah pada jam sekolah. Harapannya karya anak-anak bisa lebih dikenal tidak hanya di medsos tetapi juga dimancanegara," tutur wanita cantik berhijab ini.


Dalam keteranganya ia mengungkapkan karya mewah berbahan kuningan dan di bingkai sederhana ini di jual senilai Rp.150,000 rupiah cukup murah jika dibandingkan dengan harga kerajinan logam yang lainnya. Tak hanya kerajinan logam yang di tampilkan, ada juga kain batik yang mempesona dan makanan ringan.

Guru-guru dan murid-murid foto bersama Bupati Mojokerto usai kegiatan
Guru-guru dan murid-murid foto bersama Bupati Mojokerto usai kegiatan (Foto: Div)

Dari pantauan ada 9 sekolah yang ikut pameran. Masing-masing stand memiliki ciri khas tersendiri yang dihias sedemikian rupa sarat kreatifitas dan keindahan. Pembukaan terlihat seru dan meriah dengan dinyanyikannya beberapa lagu-lagu untuk menghibur.


Hadir dalam kegiatan ini perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, perwakilan Kemenag Kabupaten Mojokerto, perwakilan Kemenag Kota Mojokerto, Ketua Komnas Perlindungan Anak Mojokerto, Febri Kurniawan Pikulun SH., CLA di dampingi oleh bu Rini, Ketua Komnas PA Surabaya, Syaiful Bachri,SP bersama mobil pintar Paud Institute Jawa Timur, perwakilan dari Yayasan Guru Belajar (YGB) Jakarta, Muhammad Luqman Hakim, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala SMPN 1 Sooko, Ketua KGBN Mojokerto, Julatif Robby, S.Pd serta para undangan. (Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya