Tim Pesepeda Chasing The Shadow Greenpeace Dipaksa Membuat Surat Pernyataan
- analisapost
- 11 Nov 2022
- 2 menit membaca
SURABAYA - analisapost.com | Tim pesepeda Chasing The Shadow melakukan perjalanan dari Jakarta hingga Denpasar membawa pesan kampanye krisis iklim, yang sudah dirasakan oleh masyarakat sepanjang Pulau Jawa dan sudah mengancam sejumlah aspek kehidupan kita, termasuk pangan dan sejarah kebudayaan.

Para Chasers melakukan rangkaian perjalanan untuk menelusuri seberapa cepat dampak krisis iklim telah menyerang ruang hidup dan sendi-sendi kehidupan, serta mengabarkan apa saja solusi-solusi dari masyarakat yang tumbuh di tengah ganasnya krisis iklim..
Sayangnya kampanye yang dilakukan dengan terbuka, damai, dan kreatif ini mendapat penolakan ketika para Chasers dalam perjalanan menuju Bali melalui berbagai macam bentuk intimidasi.
Menurut Leonardo, tim pesepeda mulai mengalami intimidasi sejak berada di Semarang, baik dari orang-orang tak dikenal maupun yang berseragam polisi. Sejumlah aparat berseragam Korps Bhayangkara dan militer juga kerap terlihat di tempat-tempat yang didatangi para pesepeda dan tim Greenpeace Indonesia selama berada di daerah Jawa Tengah.
Represi semakin terasa saat tim bergerak dari Semarang menuju Surabaya. Tim mengalami teror berupa pengintaian dari orang tidak dikenal dan indikasi perusakan kendaraan.
Puncaknya terjadi dalam perjalanan menuju Probolinggo di mana ancaman jika kami melanjutkan perjalanan disampaikan secara terang-terangan, baik secara lisan maupun melalui penggembosan ban kendaraan.

"Bahkan salah satu rekan kami dari dipaksa membuat pernyataan yang ditandatangani di atas materai agar tidak melanjutkan perjalanan dan tidak melakukan kampanye apapun selama KTT G20 di Bali." Kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonardo Simanjuntak melalui keterangan tertulisnya.
"Hal ini sungguh mengherankan sekaligus mencoreng citra Indonesia sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia. Momen konferensi tingkat tinggi G20 di Bali seharusnya menjadi pembuktian kepada dunia Internasional bahwa kritik mundurnya demokrasi di Indonesia tidak terbukti, namun penghadangan ini membuktikan sebaliknya. Dalam hal ini, tim pesepeda kami tidak mendapatkan ruang kebebasan berpendapat sebagaimana yang dijamin dalam konstitusi negara ini." jelasnya.
Krisis iklim begitu nyata dan dampaknya sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia baik di kawasan perkotaan maupun pedesaan. Dibutuhkan solusi untuk mengatasi krisis tersebut, salah satunya dengan melakukan transisi ke energi yang lebih bersih dan terbarukan, seperti yang seharusnya menjadi pembahasan dalam forum G20 kali ini.
Namun pembicaraan terkait solusi tidak akan terjadi jika ruang-ruang demokrasi ditutup. Indonesia tidak akan lebih baik dari sekarang tanpa adanya demokrasi dan kebebasan berpendapat yang sesungguhnya.
Berharap agar pesan kampanye iklim yang dibawa tim pesepeda Chasing The Shadow dapat tersampaikan kepada pemangku kebijakan, dan dorong pemerintah Indonesia untuk menegaskan ruang demokrasi berhak dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia melalui petisi ini.
Kami percaya, kampanye yang baik melalui aksi damai, terbuka, dan kreatif dapat menyelamatkan Indonesia dari krisis iklim jika ruang demokrasi dan partisipasi publik tidak dibungkam. Tanpa ruang demokrasi, komitmen iklim Indonesia hanya ilusi belaka.(Ist)
Dapatkan Update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com
コメント