LUMAJANG - analisapost.com | Bencana Erupsi Gunung Semeru mendapatkan atensi dari Kompartemen Kebencanaan Ikatan Alumni ITS. Selain pengaktifan posko, penggalangan dana/bantuan dan penerjunan relawan kemanusiaan, Senin malam, 6 Desember 2021 bertempat di Posko Kebencanaan IKA ITS, kampus ITS Sukolilo Surabaya, Kompartemen Kebencanaan IKA ITS mematangkan persiapan tanggap darurat guna menerjunkan tim mitigasi dan riset terkait tanggap bencana Semeru. Selain para pengurus, hadir pula Dewan Pakar Kompartemen Kebencanaan IKA ITS, Dr. Ir. Amien Widodo, M.Si. (Geomatika), Dr. Yeyes Mulyadi (Offshore, Aquaculture), Siti Zullaekah, Ph.D. (Bioeteknologi), A. Yazid Busthomi (Comdev).
Dr. Amien Widodo yang juga dikenal sebagai pakar geologi menyatakan bahwa tidak terjadi letusan besar pada erupsi gunung Semeru, yang tejadi adalah longsoran dari penumpukan material erupsi ditambah dengan volume air hujan yang cukup tinggi disekitar kubah Semeru.
Saat terjadi longsoroan yang terjadi tiba-tiba maka tidak cukup ada waktu bagi penduduk sekitar puncak gunung Semeru yang bisa menyelamatkan diri. Untuk perlu dipikirkan tentang sistem deteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS) berbasis kearifan lokal masyarakat, edukasi dan pembelajaran kebencanaan bagi masyarakat.
Sedangan Dr. Yeyes menyoroti tentang keterlibatan dunia kampus dan alumninya untuk terlibat mengambil peran penanganan bencana sesuai keahlian dan kompetensinya. Dosen peneliti utama yang juga aktif di kemahasiswan ITS ini mendorong para akademisi dan peneliti untuk ambil bagian dalam mitigasi, riset dan penelitian ilmiah guna membantu mengatasi berbagai permasalahan yang timbul saat terjadi bencana, recovery dan rehabilitasi pasca bencana.
ITS sebagai kampus teknologi akan sangat berperan memberikan masukan tentang terkait semeru kompartemen kebencanaan IKA ITS melakukan dua aksi nyata, yakni turun langsung kelapangan memberikan bantuan langsung ke penduduk serta melakukan analisis pasca bencana melalui berbagai upaya. Selasa, 7 Desember 2021 tim yang terjun ke Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro menemukan fenomena baru, tepatnya di Kawasan bekas dan Kamar Kajang.
HeriInprasetuobudi, M.T., selaku Wakil Ketua Kompartemen Kebencanaan IKA ITS yang turun langsung memimpin tim-nya menjelaskan temuan yang ada. Tanggul sisi utara jebol. Aliran air, lumpur dan lahar dari atas, terhambat menjebol tanggul dan berbelok ke kiri, mengalir ke kawasan pemukiman dan juga bekas pabrik tepung.
Aliran ini mulai muncul senin sore dan mulai nampak jelas menjadi sungai baru pada dengan aliran yang semakin deras pada selasa siang. Ini perlu diwaspadai, jangan sampai sungai baru ini nantinya menjadi kanalisasi limpahan banjir lahar susulan. Kompatemen Kebencanaan IKA ITS akan segera menginformasikan temuan tersebut kepada pihak terkait, sehingga bisa segera diantisipasi,supaya tidak berpotensi menjadi bencana susulan.
Selain tanggap darurat dan penanganan korban bencana secara cepat dan tepat, bencana Semeru ini memberikan pekerjaan rumah pada kita bersama untuk memikirkan tentang sistem deteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS), edukasi dan pembelajaran kebencanaan bagi masyarakat, recovery dan rehabilitasi serta pengotimalan penggunaan dan pemanfaatan teknologi, termasuk tentang penjernihan air, panel surya, mikrohidro, pakan ternak,dsb.
Humas Kompartemen Kebencanaan IKA ITS (Red)
Comments