top of page
Gambar penulisanalisapost

Tanpa Saingan, 18 Penjual Nasi Goreng Kompak Berjualan Satu Lokasi di Surabaya

Diperbarui: 2 hari yang lalu

SURABAYA - analisapost.com | Bicara nasi kuliner Surabaya, selalu teringat masakan rawon dan bebek goreng. Dua menu itu memang identik dengan ibu kota Jawa Timur. Namun selain dua menu tersebut, ada juga masakan legendaris yang selalu di sukai oleh semua masyarakat yaitu nasi goreng.

18 Penjual Nasi Goreng Kompak Berjualan Satu Lokasi di Surabaya (
18 Penjual Nasi Goreng Kompak Berjualan Satu Lokasi di Surabaya (Foto: Div)

Berbeda dengan tempat kuliner yang lain, di Jalan Raya Candi Lontar No. 21, terdapat pemandangan unik dan menarik. Puluhan penjual nasi goreng gerobakan dari Lamongan berdiri berjejer di satu lokasi.


Mereka tidak hanya berjualan dengan gerobak seragam yang dicat warna sama, tetapi juga mengenakan pakaian serupa saat melayani pembeli. Kekompakan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.


Cak Ri Ketua Paguyuban Nasi Goreng Gotong Royong di Manukan, menceritakan awal mula paguyuban ini terbentuk. "Dulu kami sering dorong gerobak bareng dan ngumpul di satu titik. Setelah itu, muncul ide untuk tetap kompak hingga sekarang. Jadi, setelah jualan selesai, biasanya kami berkumpul lagi. Hal ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ceritanya kepada awak media AnalisaPost, Jumat (3/1/25).


"Mulai dari kebiasaan ngumpul tiap hari, disitulah tercipta ide untuk membuat paguyuban. Sampai sekarang, total ada sekitar 25 orang yang bergabung tetapi yang aktif 18 orang," katanya sambil tersenyum ramah.


Ia menambahkan, kekompakan mereka membawa berkah tersendiri. Meski berjejer di satu tempat, semua pedagang kebagian rezeki. Pembeli bisa memilih pedagang favorit mereka tanpa perlu khawatir rasa nasi goreng berbeda, karena semua menggunakan resep yang sama.

Menu yang ditawarkan pun beragam, mulai dari nasi goreng biasa, nasi goreng mawut, hingga nasi goreng krengsengan yang menjadi favorit banyak pengunjung. Harga nasi goreng di sini cukup terjangkau, mulai dari Rp 13.000 per porsi dengan porsi yang besar dan memuaskan.


Dalam kesempatan yang sama Pak Tio, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya, menyampaikan kesannya. "Dari dulu tempat ini selalu ramai. Tinggal pilih saja nasi goreng mana yang diinginkan. Favorit kami sih nasi goreng krengsengan," ujarnya.


"Selain bisa menikmati di tempat, pembeli juga dapat membawa pulang pesanan mereka. Namun, bagi yang ingin makan di lokasi, harus siap mengantri karena area tempat duduk sering penuh oleh pengunjung," ungkapnya.


Dari pantauan awak media AnalisaPost, Paguyuban Nasi Goreng Gotong Royong di Manukan ini tidak hanya menjadi simbol kekompakan, tetapi juga bukti bahwa semangat gotong royong bisa membawa keberhasilan bersama.


Bagi yang ingin mencicipi suasana dan rasa khas nasi goreng ini, para pedagang mulai buka pukul 16.00 WIB hingga tengah malam setiap hari. Jangan lupa mampir jika berkunjung ke Surabaya! (Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

1.015 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya