BANGKALAN - analisapost.com | Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) Kabupaten Bangkalan mendukung penuh SKPD di Kabupaten Bangkalan, Madura, dalam mengambil kebijakan instansi SKPD kerap kali melakukan rapat kerja atau bimbingan teknis (Bimtek) di hotel luar kota.
Tercatat dalam bulan Februari 2022, empat Instansi di bawah naungan Pemkab Bangkalan melakukan kegiatan rapat kerja beberapa kali ke luar kota dalam propinsi.
Pertama, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda di hotel Grand Tulip Holand Resort Batu, pada Minggu (20/2/2022).
Kedua, Dinas Kominfo menggelar acara HPN di Hotel Grand Dafam Signature pada (15/2/2022). Ketiga, Dispora menggelar Raker di Hotel Royal Tulip pada (10/2/2022) Keempat, KONI Bangkalan akan mengelar rapat koordinasi di hotel Wyndham Surabaya, pada (28/2/2022).
Ketua PAKIS Kabupaten Bangkalan, Abdurahman Tohir, sangat mendukung. Itu sangat diperbolehkan dan sudah jelas ada regulasinya.
“Bangkalan kini sudah mewah, sudah sejahtera, rakyat sudah makmur, akses jalan di Bangkalan sudah sangat layak. Maka dari itu kami sangat mendukung SKPD di Bangkalan melalakukan Raker di luar kota,” papar Abdurahman. Senin (21/2/2022).
Dikatakan Abdurahman, dengan adanya Raker di luar kota para pejabat sudah dapat melakukan penghematan perjalanan dinas dan kegiatan operasionalnya. Ia sangat mendukunng pejabat melakukan rapat di hotel, meskipun masih ada fasilitas pemerintah yang bisa digunakan.
“Kalau Bangkalan rapat di warung kopi dan emperan malu lah, soalnya Bangkalan kini sudah sejahtera, angka kemiskinan sudah menurun. Jadi saat ini kerjanya pejabat di Bangkalan itu harus menikmati dari hasil kerjanya selama ini. Dan kami sangat yakin di tahun 2023 mendatang Bangkalan akan menjadi kota yang sangat maju, karena hasil rapat kerjanya di kelas hotel berbintang,” papar Abdurahman.
Dia bersyukur pejabat di Bangkalan saat ini sudah dapat merubah pola pikir (mindset) pelaksanaan anggaran dari input base menjadi output base.
“Pemikiran rapat kerja di hotel dan emperan itu outcomenya pasti berbeda lebih inovatif, kreatif, dan insiatif. Apalagi Rapat kerja yang tergolong mewah tersebut diselenggarakan di tengah polemik kondisi masyarakat yang masih berjuang melawan pandemi Covid-19. Jadi pejabat itu mengajari warga agar leluasa bepergian dan tidak takut akan omicron yang lagi gencar-gencarnya,” sebutnya.
Dia juga berpesan kepada jajaran Pejabat di Bangkalan untuk turut serta mendukung program efisiensi anggaran pemerintah untuk tujuan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
“Kalau sesuatu itu bagus, maka harus didukung. Berarti kalau ada yang menolak, berarti dia tidak paham gerakan hemat belanja daerah. Kalau PAKIS sendiri menyatakan mendukung penuh terhadap perjalanan dinas ke luar kota,” paparnya.
Terakhir Abdurahman menyampaikan, semoga saja misalkan kegiatan rapat kerja para pejabat di Hotel itu estimasi di hadiri 100 orang. Lalu yang hadir 50 orang, SPPT-nya itu boleh diambil atau tidak. Seharusnya itu tidak diperbolehkan.
“Saya pastikan sekarang pada Ibu Gubernur dan Presiden. Bahwa Bangkalan sudah bukan menjadi Kabupaten tertinggal dan termiskin lagi. Bohong jika Bangkalan termiskin. Terbukti dari Raker di hotel berbintang itu adalah bagian dari sampel masyarakat Bangkalan,” tutup Abdurahman. (Mzl)
Commentaires