Sannitary Landfill : Wujud Pencapaian SDGs Penanganan Sampah Kabupaten Sidoarjo
- analisapost
- 28 Des 2021
- 2 menit membaca
Diperbarui: 28 Des 2021
SIDOARJO - analisapost.com | Permasalahan sampah bukan hanya menjadi masalah nasional, tetapi telah menjadi perhatian global. World Bank (2018) mengumumkan bahwa produksi sampah tahunan global diperkirakan mencapai 3,4 miliar ton dalam waktu 30 tahun ke depan, permasalahan tersebut timbul karena adanya dorongan urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang pesat sehingga memengaruhi jumlah timbulan sampah yang dihasilkan.

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang cepat akan secara tidak langsung mempengaruhi peningkatan produksi limbah. Sistem pengelolaan limbah yang tidak efektif dan efisien akan berdampak pada akumulasi limbah di lokasi pemrosesan akhir.
Tumpukan besar sampah berpotensi menghasilkan gas yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan di tiap daerah.Salah satu daerah yang mengalami permasalahan sampah cukup mengkhawatirkan baru-baru ini ialah Kabupaten Sidoarjo, dikarenakan sempat ada penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akibat sampah yang overload, sehingga tak mampu lagi menampung sampah masyarakat Kabupaten Sidoarjo.
Isu permasalahan pengelolaan sampah menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Diperlukan kebijakan pembaruan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Namun, nyatanya banyak tantangan implementasi kebijakan pengelolaan sampah berbasis sustainable development di Kabupaten Sidoarjo.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo terus berupaya untuk menemukan solusi dalam mengatasi permasalahan sampah yang overload. Salah satu cara dalam mengatasi permasalahan sampah tersebut ialah penanganan sampah dari tingkat rumah tangga dan adanya pembentukan Sannitary Landfill.
Sistem Sanitary landfill merupakan metode penyimpanan sampah ke tanah yang dirancang sedemikian rupa dan dioperasikan secara sistematis serta terkontrol, yang meliputi proses perataan, pemadatan dan penutupan sampah setiap harinya.
Kabupaten Sidoarjo telah memiliki sistem pengelolaan sampah Sannitary Landfill tersebut namun masih dalam tahap uji coba. DLHK Kabupaten Sidoarjo telah melakukan uji coba sanitary landfill dengan menggunakan mesin shorting.
Penelitian Wahyono (2011) menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, sanitary landfill merupakan metode pengelolaan limbah padat yang penting, namun sistem ini akan sulit diterapkan, terutama di kota-kota besar karena ketersediaan lahan yang tersedia sangat sulit ditemukan.
Di sisi lain, metode Sannitary landfill direkomendasikan untuk pengolahan sampah di kota-kota besar dan metropolitan dengan menyediakan fasilitas yang sama dengan metode controlled landfill dengan persyaratan yang sama yaitu permintaan (kuantitas) dan spesifikasi yang bervariasi.
Penanganan sampah tersebut sejalan dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) pada tujuan ke 11.6 yaitu pada tahun 2030, mengurangi dampak lingkungan perkotaan per kapita yang merugikan, termasuk dengan memberi perhatian khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan sampah kota yang diperjelas.
Melalui artikel ini yang di sampaikan oleh mahasiswa dari universitas Muhamadiah Sidoarjo, berharap pemerintah mau memberi perhatian lebih terhadap masalah sampah.(Ariska Damayanti)
Comments