top of page
Gambar penulisanalisapost

Ritual Adat Tata Berladang "Nasi Dalam Bambu" (Ka Po'o)" DiKampung Aunua

Diperbarui: 29 Nov 2022

NTT analisapost com : Acara Ritual Adat di kampung Aunua ( Potu)Desa mautenda , kecamatan wewaria, kabupaten Ende, Provinsi Nusa tenggara timur (NTT), Acara ini di lakukan satu tahun sekali untuk memperingati leluhur.

Salah Satu kepala suku atau pemaku adat Aunua (Mosalaki pu'u) Karolus Pale menjelaskan ke awak media ini. "Ka po'o merupakan ritual adat yang ditandai dengn upacara memasak Nasi dalam bambu oleh para ibu dan makan bersama seluruh mosalaki Dan penggarap, dalam tradisi tata berladang suku Lio Ende." ujarnya


"Ia menambahkan bahwa “Ka Po'o” Merupakan salah satu ritual adat yang penting di gelar setiap tahun dengan melibatkan seluruh pemangku adat (mosalaki) dan para penggarap

(Fai walu ana kalo)."jelasnya.


Lanjutnya " Ka po'o merupakan ritual adat yang di tandai dengan Upacara memasak nasi dalam bambu oleh para ibu dan makan bersama Seluruh mosalaki dan penggarap (tola bala) dan membuka lahan/ladang Baru dalam sistem berladang suku lio,”berlansung pada jumat (25/11/22). Pukul 07.00 wita.


“Ritual ini menekan kebersamaan dan kekeluargaan sebagai masyarakat Adat yang hidup bergantung pada musim bertani dan berladang.


Semantara itu Tradisi Ini terus di warisi setiap tahun sebagai bentuk syukur dan permohonan Kepada leluhur sebelum membuka lahan baru.


Acara ini berpusat di rumah Adat dan selanjutnya di buat di kebun adat. Acara ini mewajibkan semua Semua penggarap dan mosalaki untuk makan dari hasil “Are Po'o” adalah masak yang di bakar dalam Bambu.


" Patang (pire) ritual Adat “Ka Po'o” Di sertai dengan larangan/pantang adat (Pire) yang wajib dituruti oleh semua penggarap. “Setelah upacara Ka Po'o, Di lanjutkan dengan larangan adat (pire) selama dua hari.


Patangan ini bertujuan Agar para penggarap mentaati wejangan mosalaki sebagai bentuk penghargaanTerhadap warisan tradisi para leluhur juga saat untuk menyiapkan segala Peralatan berladang.


"Karena ada larang, maka adat sanksi adat ( POI) oleh para Mosalaki. Patangan berupa tidak boleh sentuh dan petik daun, tidaka boleh Beraktivitas di kebun, tidak diperkenankan menjemur pakaian di luar rumah, Serta membaka di luar rumah salain sanksi adat (Poi), diyakini ada campur tangan Leluhur,” pungkasnya.


"keterlibatan para ibu dalam memasak memiliki makna bajwa Perempuan adalah rahim kehidupan (bumi) sehingga di yakini mendatangkanKesuburan, kelimpahan panen serta rejeki dalan keluarga.


 “Perempuan selalu terlibat karena di simbolkan sebagai bumi, rahim Yang memberikan kesuburan dan kelimpahan panen.


Sementara laki”Di simbolka sebagai langit yang merawat, menjaga dan melindungi.

Prinsip laki-laki dan perempuan identik dengan langit-bumi yang saling Melengkapi satu sama lain.


Ini juga bentuk kesetaraan gender dalam

Tatanan adat,”tandanya Ritual Adat ini melambangkan persekutuan Adat yang tidak terceraikan dan segala pemohonan serta sesajian kepada para leluhur mendapat restu kelimpahan panen dan keberhasilan.


Salah satu pemuda dari keturunan anak dari kepala suku Aunua Petrus Yordius Logo ( Jordy) mengharapkan “ Semogah semua penggarap mendapat rezeki, dijaga, dilindungi dan Di berikan kelimpahan dalam panen. Ritual ini sebagai permohonan Kepada para leluhur,”yang telah meninggal dan di sajikan makananan Oleh kepala suku,AUNUA”( mosalaki pu'u) bapak, KAROLUS PALE. Setelah menyelesaikan sesajian leluhur, pungkasnya.


“Saya mengajak kita semua bagi kaum muda mudi, penting menjaga kebudayaaan adat Ende Lio karena kaya akan budaya, unik sebuah tarian, sesajian para leluhur yang berada di Lingkungan kampung adat kita masing”.tuturnya. (wilfridus lera nere).

Tag:

457 tampilan0 komentar

コメント


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya