top of page
Gambar penulisanalisapost

Risma-Gus Hans Bawa Tradisi dan Harapan Baru: Diamnya Risma Jadi Sorotan

SURABAYA - analisapost.com | Pasangan calon gubernur nomor 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) tampil memukau di panggung debat dengan pakaian tradisional Surabaya. Penampilan mereka bukan hanya mencerminkan kebanggaan terhadap budaya lokal, tetapi juga menjadi simbol kesederhanaan yang penuh makna.

Risma-Gus Hans bawa tradisi dan harapan baru jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim
Risma-Gus Hans bawa tradisi dan harapan baru jika terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim (Foto: Div)

Dalam debat tersebut Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya dalam waktu dua menit.


Risma memaparkan visi Jawa Timur RESIK, yang menjadi moto kampayenya. Gus Hans berdiri disamping dan membantu Risma membuka catatan yang ia bawa.


“Jatim RESIK demi tercapainya masyarakat adil, makmur berkepribadian dan berkeadaban tanpa deskriminasi dalam mendapatkan pelayanan dan kehidupan makmur. Resik salah satu modal kami, karena jika semua bersih, pembangunan akan efesien dan efektif,” ujarnya.


Mereka dengan penuh percaya diri memaparkan dengan lugas visi dan misinya serta menekankan pentingnya reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang lebih inklusif termasuk program pengentasan kemiskinan, perbaikan infrastruktur, dan penguatan sektor ekonomi lokal sehingga menciptakan Jatim Resik pada debat perdana di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Lidah Wetan,Jumat (18/10/24).


Yang menarik perhatian publik adalah sikap Risma yang tidak banyak memberikan pernyataan, sesuatu yang jarang terlihat dari sosok pemimpin yang selama ini dikenal tegas. Meskipun Risma tidak berbicara banyak, kehadirannya memberikan kekuatan tersendiri, mengingat rekam jejaknya yang telah terbukti sukses membangun Surabaya.

Tri Rismaharini saat tiba di Graha Unesa
Tri Rismaharini saat tiba di Graha Unesa (Foto: Div)

Risma tampaknya ingin membiarkan rekam jejaknya yang sukses sebagai wali kota Surabaya berbicara lebih keras dari kata-katanya.


Kehadiran Risma dengan peran yang lebih diam, justru dianggap oleh sebagian pihak sebagai bentuk kepercayaan diri, bahwa visi mereka sudah teruji dan tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar.

 

Banyak pengamat yang menilai bahwa sikap diam Risma bukanlah tanda kelemahan, melainkan strategi untuk menegaskan bahwa program kerja yang mereka usung sudah berbicara lebih keras daripada kata-kata.(Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

823 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya