Surabaya, Analisa Post | Relawan Pendamping pada Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC), Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) melanjutkan aksinya. Mengusung tagline “Ayo Donor Darah, darah Anda menyelamatkan sesama” mereka bergerak membantu Palang Merah Indonesia (PMI) dan berbagai kelompok sosial untuk menggerakkan masyarakat guna menyumbangkan darahnya melalui aksi donor darah. Mereka turut pula menjadi bagian dari para pendonor yang menyumbangkan sebagian darahnya untuk keberlangsungan kesehatan dan kehidupan sesama. Sabtu, 13 November 2021.
Sebelumnya, relawan PPKPC-RSLI bersama Ikatan Alumni Covid-19 RSLI – Jatim sering melakukan kegiatan Donor Plasma Konvalesen (DPK), terutama saat meningkatnya serangan Covid-19 pada bulan Juni-Juli 2021 yang lalu. Saat itu banyak pasien dan keluarganya yang antri untuk mendapatkan pendonor plasma konvalesen untuk alternatif terapi penyembuhan Covid-19. Namun seiring meredanya Covid-19 dan turunnya penderita Covid-19 yang membutuhkan plasma konvalesen, PMI menyatakan bahwa pelaksanaan Donor Plasma Konvalesen sementara pending dulu dan dirasa cukup, bahkan kabarnya PMI mempunyai stok lebi dari 1400 kantong plasma konvalesen.
Berdasarkan informasi dari teman-teman Lions Club Surabaya yang saat ini (13 dan 14 November2021) menyelenggarakan event donor darah di tiga tempat yang berbeda, yakni (Lions Club Surabaya Shining di Grand City Mall, Lions Club Surabaya Patria di Ciputra World Mall dan Lions Club Surabaya Central di PMI), saat ini PMI Surabaya membutuhkan minimal 9000 pendonor per bulannya. Sebuah angka yang tidak sedikit yang harus dicapai untuk bisa memberikan layanan kemanusiaan berupa pasokan darah yang sangat dibutuhkan bagi para pasien di rumah sakit ataupun layanan kesehatan laninya.
Untuk itu relawan pendamping PPKPC-RSLI berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Covid-19 RSLI – Jatim dan lembaga sosial lainnya mencoba memperkuat dan menggerakkan berbagai elemen masyarakat untuk menjadi pendonor. Relawan pendaping juga mendorong para alumni covid-19 RSLI yang sebelumnya menjadi pendonor DPK untuk beralih menjadi pendonor darah bisa. Dengan syarat yang lebih longgar daripada DPK, harapannya akan semakin banyak para penyintas Covid-19 yang bersedia mendonorkan darahnya, sehingga pasokan pendonor ke PMI semakin banyak dan pada akhirnya kebutuhan akan darah dapat terpenuhi.
As'ad Baidowi, salah seorang relawan PPKPC-RSLI menyatakan bahwa sebelumnya ia berencana untuk menjalankan donor plasma konvalesen, namun karena sekarang masih disuspen, ia akhirnya melakukan donor darah biasa. Relawan Bonek yang sempat terpapar di bulan Agustus 2021 dan saat ini menjadi pemnyintas Covid-19, merasa bersyukur dan bangga, masih bisa berbuat untuk kemanusiaan. "Ini yang bisa saya lakukan, selain mengabdi dan bertugas sebagai relawan pendamping di RS Lapangan Indrapura, saya masih bisa mendonorkan sebagian darah saya. Semoga bisa bermanfaat bagi sesama." harap As'ad.
Radian Jadid, Ketua Pelaksana PPKPC-RSLI menyatakan bahwa upaya itu dilakukan melalui penyebaran informasi tentang event penyelenggaraan donor darah baik yang reguler semisal di PMI dan Taman Bungkul maupun berupa event di berbagai tempat dan organisasi. Terkadang masyarakat tidak tahu adanya event donor, padahal ternyata dekat dengan domisilinya dan waktunya sesuai dengan jadwal atau periode mereka berdonor. Adanya media sosial, grup-grup whatsapp dan platform lainnya menjadi alat bantu yang cukup efektif dalam menyebarkan informasi tersebut. Di grup alumni RSLI saja, dengan blasting WA, informasinya bisa menjangkau ribuan orang. Juga pentingnya edukasi yang berkelanjutan bagi masyarakat tentang proses donor darah, benefit dan kelebihannya.
Penyintas Covid-19 pun juga tetap bisa berdonor. Dengan donor darah, pendonor akan mendapatkan update kondisi kesehatannya, akan ada regenerasi darah pada tubuhnya dan yang penting darah yang didonorkan akan sangat membantu kesembuhan dan keberlangsungan hidup resipien / penerima donor darah. “Donor darah adalah wujud nyata dari sifat kerelawanan dan jiwa kemanusiaan. Kami sangat mengapresiasi atas aksi sosial kemanusiaan para pendonor, dan pada suasana hari pahlawan ini mereka layak untuk mendapatkan predikat pejuang kemanusiaan.” pungkas Jadid.
Comments