SIDOARJO - analisapost.com | Anggota Komisi X DPR RI yang juga cucu dari Presiden pertama RI, Puti Guntur Soekarno, menghadiri program BISA FEST sebuah Pertunjukan Seni Tari dan Musik Tradisional oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang di gelar di Kabupaten Sidoarjo, Desa Candi Pari Kecamatan Porong yang menampilkan berbagai macam seni tari pada hari Minggu (27/03/22)
Perhelatan Kesenian ini dihadiri juga Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), ,perwakilan Kemenparekraf, Bapak Wahyu Wicaksono, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Bapak Djoko Supriadi, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Bambang Riyoko dari fraksi PDIP, Anggota DPRD Kabupaten, Ibu Kasipah, Camat, Kepala Desa dan seluruh jajarannya, Tokoh Budaya dan Seni, Bapak Karno
Cucu Bung Karno berharap ekonomi kreatif di Sidoarjo akan dibangkitkan oleh Bupati dan bisa membuat festival besar untuk Kabupaten Sidoarjo.
Menurut Puti, Gus Muhdlor panggilan akrab Bupati, memiliki pandangan dan semangat yang sama dengan kakeknya dalam membangun bangsa Indonesia. Dengan merawat kearifan lokal sangat sejalan dengan ajaran Bung Karno. Ia percaya bahwa Gus Muhdlor memiliki satu visi dalam membangkitkan seni Budaya Sidoarjo.
"Saat berdiskusi dengan Gus Muhdlor tadi soal lokal wisdom dan karakter bangsa, ternyata beliau sangat fasih dan sudah menjadi keturunan ideologis Bung Karno," ucap Puti saat memberikan sambutan dalam pidatonya.
"Ketika saya bicara soal ekosistem, itu artinya harus ada gotong royong. mari kita bersama-sama bergotong royong membangun Sidoarjo lewat ekonomi kreatif dan budayanya."papar keponakan ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri ini.
Sementara Gus Muhdlor juga mengatakan,"Untuk menghidupkan seni Budaya ada tiga hal yang harus dibangun. Pertama, membangun ekosistemnya. Soal ekosistem, tidak hanya dari seni budayanya. Tetapi juga bagaimana SDMnya."ujarnya
Ia menambahkan,"Dari sektor penunjangnya, fasilitas untuk penampilan dan sebagainya, Pemkab Sidoarjo akan terus mengembangkan, Kedua, terus menumbuhkan kearifan lokal seperti wayangan, ludrukan, dan kegiatan kebudayaan lainnya. Semakin masyarakat mencintai kebudayaanya, kuat lokal wisdomnya, maka akan susah untuk diadu domba" jelas Muhdlor
"Yang ketiga Hal ketiga, yaitu penguatan digitalisasinya. Aspek digital diperlukan untuk memperluas apresiasi publik kepada seni-budaya lokal. Termasuk penting untuk menyebarkan filosofi dan nilai-nilai seni-budaya ke publik yang lebih luas,” terangnya.
Sementara wakil ketua DPRD Sidoarjo Bambang Riyoko mengatakan, "Intinya kita uri-uri budaya, jangan sampai hilang, harus dilestarikan, bukan hanya dilestarikan tapi budaya ini menghidupi bangsanya,”terang Bambang Riyoko.
Camat Porong Choirul Anam, mengatakan berterima kasih karena beliau sudah di perhatikan. “Masyarakat disini sebelumnya fakum, namun ada karawitan tapi tidak ada peluang untuk tampil ditingkat kabupaten atau lebih tinggi. Itu Harapan kami kepada Bupati dan dinas pariwisata dan tentunya kami sangat bangga adanya budaya di desa yang bisa di ketahui oleh khalayak umum, ”ungkap Anam.(Dna)
Comments