top of page

Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya Gelar Pemilihan Duta Anti Bullying

Diperbarui: 27 Sep 2024

SURABAYA - analisapost.com | Upaya antisipasi dan mencegah aksi perundungan (bullying) di antara siswa di sekolah atau pondok pesantren harus terus dilakukan. RS.Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya yang merupakan rumah sakit milik Polri, dibawah operasional Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) menyelenggarakan sosialisasi di Pondok Pesantren (boarding school) Kota Alif Laam Miim, Kamis (26/9/24) siang.

Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya Menggelar Duta Anti Bullying
Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya Menggelar Duta Anti Bullying (Foto: Charles)

Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemilihan Duta Anti bullying di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim, binaan RS. Bhayangkara H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh enam peserta, yaitu:


1. Aisyah Auliya Rachmadani (Surabaya)

2. Raya Rahma Aulia (Jawa Tengah)

3. Syifa Choerunnisa (Jambi)

4. Muhammad Brilian Zulfadli (Surabaya)

5. Muhammad Ghazali (Sumbawa)

6. Ahmad Ghulam Alim Mawardi (Surabaya)


Penilaian dilakukan oleh juri yaitu Prita Maharani, S. Psi., M.Psi., Psikolog, dari Himpunan Psikologi (HIMPSI) Jawa Timur, Syaiful Bahri, S.P., dari Komnas Anak Kota Surabaya dan Nur Diny Abadiah, S.Psi, dari Yayasan PP Alif Laam Miim Surabaya.


Prita Maharani, S. Psi., M.Psi., sebagai psikologi dan Dewan Juri memberikan edukasi tentang bullying dan anti bullying, dengan harapan dapat mengurangi kejadian bullying.

Dewan Juri memberikan edukasi tentang bullying dan anti bullying,
Kegiatan Traning Of Trainer (Foto: Charles)

"Program ini juga diharapkan bisa menciptakan kondisi tanpa bullying di Indonesia. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah juga fokus pada isu stunting, pernikahan dini, dan bullying, agar remaja bisa menjadi pelapor jika melihat hal-hal yang tidak sesuai dengan norma," kata Prita.


Ali Mustofa, perwakilan sekolah, mengatakan program ini membantu dalam memberikan edukasi kepada siswa mengenai bullying.


"Agar bisa diterima langsung oleh siswa semenarik mungkin ada tiga kegiatan yaitu Pemilihan Duta Anti Bullying, Screning Kesehatan, dan Traning Of Trainer khusus buat para pendidik. Pesertanya terdiri dari siswa MTS dan MA yang ada di Ponpes sini," jelasnya.


"Dengan adanya kegiatan pemilihan Duta Anti Bullying di Pondok Pesantren (Boarding School) Kota Alif Laam Miim Surabaya, diharapkan santri peduli kepada lingkungannya, sehingga menciptakan suasana belajar yang nyaman tidak ada tindakan bullying," paparnya.


Ali Mustofa berharap program ini akan terus berlanjut, bukan hanya menyasar pondok pesantren namun lembaga pendidikan lainnya.


"Jika lolos enam orang berdasarkan kuisoner yang sudah ditentukan oleh RS. Bhayangkara, ketika mereka terpilih diharapkan bisa menjadi contoh serta menganjar temannya sehingga Pondok Pesantren ini bisa menjadi pusat percontohan. Dengan begitu Ponpes akan menjadi ramah anak dan ramah lingkungan," ungkapnya.


Dari pantauan awak media AnalisaPost, tampak terlihat beberapa siswa siswi sedang mengikuti pelatihan dalam pecahkan berbagai masalah hingga pemahaman karekter secara psikologi.


Dijelaskan Proses pemilhan Duta Anti Bullying di awali dengan pengisisan Kuesioner kepada para santri putra dan putri MA level 1,2, dan 3 di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya.


Dari hasil kuesioner di pilah score mengenai aspek skala korban, skala yang menengahi dan membantu, skala penonton, dan skala pengganggu (Pelaku) berdasarkan gender santri putra dan santri putri.

Foto bersama usai kegiatan
Foto bersama usai kegiatan (Foto: Charles)

Peserta dengan kriteria score skala menengahi dan membantu yang baik, didapatkan 3 santri putra dan 3 santri putri, yang akan dipilih pemenang satu orang duta anti Bullying santri putra dan satu orang duta anti Bullying santri putri.


Mereka memaparkan visi dan misi hingga wajib menjawab pertanyaan para juri. Saat penilian ke enam siswa siswi membuat para juri kadang di buat ketawa oleh sikap berikut jawabannya.


Muhammad Ghazali siswa kelas 11 mengatakan," tujuannya mengikuti pemilihan Duta Anti Bullying adalah untuk menyampaikan misi dan visi dalam melawan bullying, karena perilaku tersebut sangat merugikan korban, meski pelaku sering kali menikmatinya," katanya kepada awak media AnalisaPost.


"Untuk persiapannya cukup memahami apa itu bullying. Berharap terpilih menjadi duta builyng," ucapnya sambil tersenyum.(Che)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com


Editor: Dewi

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya