SURABAYA - analisapost | Perusahaan Otobus (PO) Pariwisata merasakan dampak dari adanya corona sangat besar. Bahkan banyak pengusaha yang pada akhirnya menutup usahanya. Pemikiran mereka harus beralih ke usaha apa dimasa pandemi ini. Jumat (16/04/2021)
Salah satu perusahaan yang khawatir terkena dampak larangan mudik adalah PO Lavana Trans. Pihak perusahaan sebenarnya mendukung adanya prokes, namun sangat menyayangkan kebijakan pemerintah karena dinilai tidak mempertimbangkan dampak yang diterima PO Bus. Imbasnya disemua sektor khususnya ekonomi.
Melalui tulisan ini Analisa Post mencoba menggali mengenai dampak dari adanya pelarangan mudik. Untuk itu Analisa Post mencoba melakukan konfirmasi ke salah satu pengusaha yang bergerak dibidang jasa transportasi. Dan akhirnya bertemu dengan owner dari PO Lavana Trans yaitu Ummi Yuli, SE .
Menurutnya gara - gara pandemi banyak rekannya yang jual unit ini dikarenakan yang menggunakan jasa transportasi sudah jarang. Selain terancam kehilangan pendapatan, kebijakan pemerintah bakal berdampak terhadap nasib karyawan dan kru bus.
"Kami berharap semua armada masih tetap bisa beroperasi dengan ketentuan protokol kesehatan," ujar Yuli Owner sekaligus driver bus
"Sedangkan kita harus bayar karyawan belum maintancenya. Sampai sekarang bisa bertahan saja syukur Alhamadullila. Meskipun harus lego satu unit. Itu semua dilakukan untuk bayar lisensi dll. Tetapi tetap bersyukur karena Tuhan tidak mungkin memberi ujian melebihi batas kemampuan." Ujarnya
"Sekarang yang bisa dilakukan adalah harus membuat inovasi baru, untuk tetap bisa bertahan selain berserah sama Tuhan" Ucap wanita cantik ini mengakhiri pembicaraannya.(Che/Dna)
Commenti