top of page
Gambar penulisanalisapost

Pertunjukan Wayang Potehi Meriahkan Perayaan Imlek di Klenteng Jagalan

SURABAYA - analisapost.com | Memeriahkan perayaan Imlek 2575, Klenteng Pak Kik Bio Hian Thian Siang Tee, tempat ibadah umat Tri Dharma di Jagalan No.74-76, Surabaya menggelar pertunjukan wayang Potehi selama tiga hari mulai tanggal 23-25 Februari 2024.

Salah satu tokoh wayang Potehi
Salah satu tokoh wayang Potehi (Foto: Div)

Di halaman klenteng Pak Kik Bio Hian Thian Siang Tee, wayang Potehi yang mengusung cerita tentang kepahlawanan, sang Dewa-Dewa melakukan perjalanan ke Utara itu dimainkan dengan lincah diiringi lantunan musik khas pecinaan dengan durasi dua jam dalam sekali tampil disambut antusias oleh warga.


Toni Harsono pimpinan rombongan wayang Potehi adalah seorang penggiat seni dan juga seorang pejuang yang tak kenal lelah dalam upaya melestarikan serta mengembangkan wayang Potehi ini. Ia menuturkan, Wayang Potehi sebenarnya ditampilkan setiap hari, tidak hanya mendekati waktu imlek


Saat ditemui awak media AnalisaPost, ia menceritakan, Potehi adalah kesenian tradisional berasal dari Tiongkok. Perpaduan unsur budaya dari Cina dan Indonesia memberi warna tersendiri bagi etnis Tionghoa.


"Potehi ini sudah ada di Indonesia tahun 1600. Sejak adanya Gus Dur, wayang Potehi ini bisa berkembang. Wayang ini dimainkan berbeda-beda ceritanya karena kita main tidak hanya di klenteng saja, tetapi juga di pondok, Gereja, pesantren dan banyak tempat lainnya,"ujarnya.

Potehi ini sPotehi ini sudah ada di Indonesia tahun 1600. Sejak adanya Gus Dur, wayang Potehi ini bisa berkembang.udah ada di Indonesia tahun 1600. Sejak adanya Gus Dur, wayang Potehi ini bisa berkembang.
Potehi ini sudah ada di Indonesia tahun 1600. Sejak adanya Gus Dur, wayang Potehi ini bisa berkembang. (Ilustrasi: AnalisaPost)

"Untuk memainkan wayang dibutuhkan 5 pemain, 2 pemain berperan sebagai dalang dan sebagai pengiring musiknya dengan cerita lokal," jelasnya.


Toni menjelaskan pertunjukan wayang Potehi ini memang sengaja digelar di klenteng dalam rangka merayakan tahun baru Imlek. Ia berharap masyarakat bisa terhibur dengan melihat wayang Potehi.


"Menjelang Cap Go Meh, kita sengaja panggil wayang Potehi untuk hiburan masyarakat, dimana wayang Potehi menceritakan tentang dewa-dewa yang menuju perjalanan ke Utara sesuai dengan letak klentengnya. Selain itu kita mempersembahkan kepada Yang Mulia Khong Co, disini kita sembayang bersama, doa bersama mengucapkan rasa terima kasih dan syukur karena sudah bisa melewati Tahun 2574 dengan keluarga,"tuturnya.


"Tidak hanya sembayang bersama, tetapi Cap Go Meh juga merupakan hari persaudaraan. Bagi umat yang mampu, biasanya mereka memberikan sedekah kepada saudara-saudaranya yang kurang beruntung,"paparnya.


Menurut Suboko, Wakil Ketua Klenteng Pak Kik Bio Hian Thian Siang Tee, Cap Go Meh juga di artikan sebagai acara penutupan dari serangkaian perayaan Imlek sekaligus sembayang kepada Dewa Bumi yang juga dimaknai sebagai berkah.

Cap Go Meh juga di artikan sebagai acara penutupan dari serangkaian perayaan Imlek
Cap Go Meh juga di artikan sebagai acara penutupan dari serangkaian perayaan Imlek (Ilustrasi: AnalisaPost)

Klenteng yang menghadap ke arah Selatan ini kental akan warna merah dan kuning keemasan. Warna merah melambangkan kebahagiaan dan kemakmuran, sedangkan warna kuning keemasan melambangkan keagungan yang dulu hanya boleh digunakan keluarga kerajaan.


Pada sisi pelataran klenteng menuju altar utama, berdiri dua patung Qilin berbentuk singa. Mahluk mitologi Cina ini memiliki arti pertanda baik yang membawa kemakmuran.


"Harapannya Tahun Baru Imlek ini semua di berikan rejeki yang berlimpah, kesehatan," tutupnya mengakhiri.(Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

408 tampilan0 komentar
bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya