top of page
Gambar penulisanalisapost

Perjalanan Emosional dalam Buku Kedua Didiet Maulana: Pesan Yang Datang Belakangan

SURABAYA - analisapost.com | Buku Pesan yang Datang Belakangan karya Didiet Maulana seorang Fashion Designer ternama berhasil menarik perhatian pembaca dengan kisahnya yang mengaduk perasaan.

Didiet Maulana menandatangani buku kedua Pesan Yang Datang Belakangan
Didiet Maulana menandatangani buku kedua Pesan Yang Datang Belakangan (Foto: Div)

Karya keduanya itu yang dirilis pada 10 Oktober 2024 bermula dari hobinya yang menulis puisi lalu mengunggah ke media sosial pribadinya sejak 2018 hingga 2023 mengeksplorasi tema cinta, kehilangan, dan penyesalan melalui alur cerita yang penuh makna dan emosi.


"Semua berawal dari kebiasaan aku menulis kemudian saya unggah ke medsos. Melihat hal ini, akhirnya teman-teman bilang kenapa nggak dibukukan saja puisi-puisinya. Itulah kenapa di dalam buku ini ada tanggal tiap halamannya. Karena menandakan tulisan itu aku buat sesuai di tanggal tersebut," ucap Didiet pada acara book review di Petra Christian University (PCU) Surabaya untuk memperkenalkan karya barunya, Jumat (25/10/24) siang.


Didiet menceritakan proses pembuatan buku ini secara natural."Bagi aku saat menulis tidak pernah ada suatu ketakutan sebab menulis itu sebenarnya curahan hati dan tidak terbebani dengan apapun sehingga ini merupakan hadiah buatku," terangnya.


Ia merasa menemukan kesamaan saat merilis karya busana atau buku. Baginya kedua karyanya sama-sama memiliki layer-layer interprestasi di masyarakat.


"Yang membedakan adalah ketika aku menulis itu merupakan suatu yang reflektif dan kontemplatif, karena menulis itu adalah hadiah buat diriku dibanding ketika aku mendesain untuk orang lain," jelasnya.

Diskusi yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, beberapa mahasiswa dan dosen yang memberikan ulasan
Diskusi yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, beberapa mahasiswa dan dosen yang memberikan ulasan (Foto: Div)

Dalam diskusi yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, beberapa mahasiswa dan dosen yang memberikan ulasan sepakat bahwa buku Didiet menjadi perpanjangan suara banyak orang. Mereka menilai bahwa, di era saat ini, banyak orang merasa malu atau lemah untuk menyampaikan masalah atau keluhan mereka kepada orang lain.


Sementara itu, Dian Wulandari, Kepala Perpustakaan UK Petra, menyampaikan harapannya agar acara ini bisa menginspirasi mahasiswa untuk terus berkarya.


“Kami percaya bahwa buku bukan sekadar bacaan. Dengan kehadiran Didiet Maulana, kami berharap bisa menularkan semangat kepada mahasiswa untuk terus belajar, berkarya sesuai dengan passion mereka, dan mengingat bahwa buku adalah jendela menuju dunia pengetahuan yang luas. Buku juga dapat membantu setiap individu menemukan potensi diri mereka dan meraih kesuksesan,” ungkapnya.



Sinopsis Singkat

Buku ini bercerita tentang seorang tokoh utama yang mengutarakan perasaannya dari masa lalu dalam bentuk catatan pesan atau puisi-puisi hubungan dengan orang terpenting dalam hidupnya.


Setiap catatan dan puisi mengungkapkan rasa cinta dan pesan yang tak pernah sempat disampaikan. Pembaca dibawa masuk ke perjalanan emosional sang tokoh saat ia menyelami kenangan dan belajar menerima bahwa beberapa kesempatan tidak bisa kembali.


Kekuatan Cerita

Salah satu kekuatan utama buku ini terletak pada penggambaran karakter yang mendalam dan realistis. Penulis dengan cermat menyusun narasi yang membuat pembaca merasa terhubung dengan perasaan tokoh, mulai dari harapan hingga rasa bersalah. Selain itu, plotnya yang tidak berlebihan dan alur maju-mundur membuat cerita terasa hidup dan menyentuh.


Dialog-dialog dalam novel ini terasa kuat dan bermakna, seolah menyampaikan pesan yang relevan tentang pentingnya menghargai orang-orang di sekitar sebelum terlambat. Gaya bahasa yang sederhana tetapi penuh nuansa menjadi nilai lebih yang membuat buku ini mudah dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca.


Kritik dan Catatan

Namun bagi beberapa pembaca, penggunaan alur maju-mundur mungkin terasa sedikit membingungkan di awal cerita. Beberapa bagian juga terkesan melankolis sehingga perlu suasana hati yang tepat untuk benar-benar menikmati novel ini. Meski demikian, pesan moral yang disampaikan cukup kuat dan mampu meninggalkan kesan mendalam setelah halaman terakhir ditutup.

Dian Wulandari, Kepala Perpustakaan UK Petra dan Didiet Maulana
Dian Wulandari, Kepala Perpustakaan UK Petra dan Didiet Maulana (Foto: Chares)

Kesimpulan

Pesan yang Datang Belakangan adalah antologi yang layak dibaca bagi mereka yang menyukai kisah emosional tentang cinta dan penyesalan. Buku ini mengingatkan kita bahwa terkadang pesan terpenting dalam hidup datang ketika semuanya sudah terlambat, namun dari situ kita belajar untuk tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan.


Buku ini bukan hanya sebuah cerita, tetapi juga refleksi tentang kehidupan dan hubungan antar manusia serta dapat menjadi pilihan tepat bagi pembaca yang mencari bacaan tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan memberikan renungan. (Dna)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

コメント


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya