top of page
Gambar penulisanalisapost

Pengmas FK Unair dan Relawan RSLI Pasok Pendonor Atasi Meningkatanya Permintaan Plasma Konvalesen

Diperbarui: 1 Jul 2021


Foto : Red

Surabaya, Analisa Post | Bangkalan dan kota-kota di Jawa Timur saat ini mengalami peningkatan serangan covid-19 yang menyebabkan banyaknya orang yang terpapar covid-19 baik tanpa gejala, gejala ringan hingga mengalami gejala sedang dan berat. Rabu( 30/06/2021)


Kondisi rumah sakit di semua wilayah di Jatim hampir penuh oleh pasien covid-19 dengan BOR lebih dari 70 persen. Tidak sedikit yang bergejala sedang dan berat membutuhkan beragam jalan untuk mencapai kesembuhan. Hal tersebut berdampak pada tingginya kebutuhan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) untuk alternatif penyembuhan pasien. Minggu-minggu ini PMI Kota Surabaya kebanjiran permintaan plasma darah konvalesen hingga mencapai lebih dari 300 permintaan dalam satu hari.


Tingginya permintaan tersebut serta masih terbatasnya jumlah pendonor yang datang ke PMI direspon oleh Fakultas Kedokteran Unair melalui Pengabdian pada Masyarakat (Pengmas FK Unair) yang menggandeng Relawan Pendamping PPKPC-RSLI untuk menyelenggarakan kegiatan “Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI” berupa aktifitas skrining donor plasma konvalesen dan Edukasi bagi Penyintas.


Acara diselenggarakan pada Sabtu 26 Juni 2021 bertempat Rumah Sakit Lapangan Indrapura, tepatnya di Aula kantor Kogabwilhan II RSLI (Gedung Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan) Jl. Indrapura No. 17 Surabaya.


dr. Joni Susanto, M.Kes. selaku Ketua Pelaksana Program Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI yang merupakan program Pengmas FK Unair mennegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dan kolaborasi antara FK Unair, RSLI, PMI, Relawan Pendamping.


Acara ini ditujukan untuk menggalang potensi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam membantu pasien saat pandemi covid-19 melalui pengorganisasian para penyintas, salah satunya untuk bisa mendonorkan plasma konvalesen. Peran penyintas dalam memasok plasma konvalesen untuk TPK bagi penderita covid-19 masih sangat dibutuhkan, mengingat hingga sekarang antrian permintaan plasma konvalesen di PMI terus meningkat.


Dr. Christrijogo Soemartono Waloejo dr., Sp.An., KAR. selaku DPJP RSLI menyampaikan materi edukasi bagi penyintas untuk kemudian bisa disebarkan lebih lanjut kepada masyarakat luas melalui penyintas sebagai ujung tombak edukator.

Foto : Red

Menghadapi kondisi sekarang ini, fasilitas layanan kesehatan rumah sakit di Surabaya maupun Jawa Timur sudah pada penuh. Para nakes tiap hari hari berjibaku memberikan layanan bagi pasien covid-19. Untuk itu, pada mereka yang tanpa gejala atau gejala ringan sebaiknya menjalankan isolasi mandiri di rumah dengan backup dari RT/RW melalui PSM (Peran Serta Masyarakat).


Semua dihimbau untuk tidak usah ketakutan menghadapi covid-19. Dengan meningkatkan pengetahuan yang cukup tentang covid-19, monitoring kondisi penderita covid-19 dengan baik serta menjalani isoman dengan benar,maka semua akan bisa sembuh.


Beberapa hal yang penting dalam menjalani isoman diantaranya adalah perlunya pemisahan antara yang bergejala dengan yang tidak bergejala. Mereka yang isoman dipastikan harus tetap mau makan dan minum karena ini penting untuk peningkatan imun dan pemulihan tubuh.


Mereka juga tidak boleh stress, tidak perlu ngurusi varian baru atau tidak, yang penting semangat hidup,menguatkan diri, tingkatkan imunitas dan tetap beraktifitas. Monitoring terutamasaturasiatau kadar oksigen dalam darah, melalui oksimeter yang sudah banyak di pasaran. Untuk normalnya diatas 95, atau kalau kena covid, 92-93 masih dalam batas normal. Bila kurang dar iitu, jangan panik.


Terapi tidur tengkurap, yang diganjal diafragmanya, selama 3-6 jam akan memberikan relaksasi bagi paru (depan dan atas), digantikan oleh paru belakang dan bawah untuk berfungsi menangkap oksigen.


"Selalu cuci tangan, sering mandi dan ganti baju sangat penting dalam proses menjalani isolasi mandiri. Tetap menjalakan protokol kesehatan sangat membantu menyelesaikan masa isolasi. Pemahaman dasar bahwa covid-19 itu mati dengan sabun dan disinfektan (alkohol)." ditekankan dr Christ mengakhiri penjelasannya.


Ditempat yang sama, Radian Jadid selaku Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 RSLI menyampaikan, apresiasi dan terima kasih pada Pengmas FK Unair yang telah membuat program pengorganisiasian potensi penyintas tersebut.


“Kegiatan ini merupakan langkah yang tepat ditengah-tengah meningkatnya kebutuhan plasma konvalesen. Acara ini menjadi wahana bagi penyintas untuk berderma bagi kemanusiaan serta jembatan kepada PMI untuk terus bergerak memasok kebutuhan plasma konvalesen bagi pasien covid-19 yang membutuhkan. Ini adalah kolaborasi nyata untuk kemanusiaan.” Ujar Jadid. Disela-sela acara yang dihadiri puluhan penyintas covid-19 yang kebanyakan adalah alumni RSLI.


Jadid menjelaskan kepada awak media Analisa Post,"Kondisi RSLI saat ini terus dibanjiri pasien. Dengan kapasitas 410 bed, saat ini RSLI merawat 367 orang (65 klaster PMI, 58 Klaster Madura, 234 pasien mandiri). Pasien umum/mandiri mulai mendominasi RSLI setelah sebelumnya banyak berasal dari klaster bangkalan (Madura)." Imbuhnya

Foto : Red

Walaupun semakin banyak pasien yang diwisuda atau KRS lima hari terakhir, namun aliran masuk pasien juga semakin banyak. Tercatat masih ada 98 orang yang masuk dalam daftar antrian (inden) yang telah mengisi google form dan bersiap masuk ke RSLI jika sudah disiapkan tempat dan dikonfirmasi masuk.


Hinggaa saat ini RSLI telah menyembuhkan lebih dari 7564 orang, termasuk 1 orang terkonfirmasi varian Inggris, 1 orang terkonfirmasi varian Afrika Selatan dan 8 orang yang terkonfirmasi varian delta India.


Semuanya bisa dirawat dengan baik dan sembuh. “Masyarakat kami harapkan terus menjalankan protokol kesehatan 5M, meningkatakan imunitas dengan cara makan makanan bergizi, banyak protein, vitamin dari asupan buah-buahan, serta menjaga tubuh dan pikiran acar rileks dan tidak capek. Kalau capek egera istirahat. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa menjalankan kehidupan baru yang lebih baik.” Pungkas Jadid.(Red/Dna)

15 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya