top of page

Pameran Tunggal Surabaya Tempo Dulu Karya Nova Christiana

Diperbarui: 29 Jun 2024

SURABAYA - analisapost.com | Nova Christiana, pelukis Surabaya memamerkan karya seninya, Solo Exhibition berjudul "Surabaya's Timeless Aesthetic" di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda Surabaya, Rabu (19/6/24).

Nova Christiana, pelukis Surabaya memamerkan Surabaya's Timeless Aesthetic
Nova Christiana, pelukis Surabaya memamerkan Surabaya's Timeless Aesthetic (Foto: Div)

Pameran yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 20 Juni 2024 ini membawa gaya sketsa dalam balutan realis dan media cat air. Nova menarik garis dengan kuasnya. Garis tegas satu tarikan. Begitu pula garis-garis lain.


Proses pencampurannya dilakukan diatas valet. Dia mulai melukis dipadukan dengan warna-warna matang, bayangan serta cahaya yang bisa dilihat pada 16 karya lukisan kawasan kota Lama peninggalan masa kolonial Belanda di Surabaya menjadi sebuah karya yang indah.


Alih-media, tak berarti memindahkan visualnya begitu saja. "Ide ini berawal dari keprihatinan saya melihat bangunan lama yang banyak dirobohkan. Contoh Surabaya Utara mulai Songoyudan sampai Gereja Katolik Kepanjen. Saya ingin masyarakat sadar dan peduli terhadap bangunan-bangunan bersejarah," ujarnya kepada awak media AnalisaPost.


Wanita cantik bertubuh tinggi semampai ini menyingkapi sikap kritisnya terhadap Kota Pahlawan melalui sapuan kuasnya diatas kanvas berukuran 30x 48 cm. Bidang-bidang bangunan lawas, ia tambahkan figur rakyat Surabaya.


"Alasan saya melukis Kota Surabaya karena menurut saya diera sebelum kemerdekaan atau setelah kemerdekaan, nuansa Eropanya masih kental. Bangunan-bangunan di jaman Belanda sangat eksotik seharusnya menjadi cagar budaya. Namun sayang semakin lama semakin hilang," terangnya.


"Harapannya dengan melihat karya-karya ini, masyarakat bisa lebih mengenal sejarah yang ada di Kota Pahlawan, Jangan sampai aktivitas keseharian mereka berubah mengikuti budaya lain. Karena orang Indonesia memiliki budaya kuat,"tegasnya.


Ia senang bisa menyuarakan karyanya melalui lukisan. Baginya seni adalah sebuah anugerah yang di berikan Tuhan.


Sementara itu Hamid Nabhan, pria keturunan Arab sebagai seorang penulis, juga seorang pelukis dan penyuka arsitek bangunan kuno, sangat mengagumi karya-karya seni juga menambahkan, "saya senang adanya pameran ini. Berharap anak-anak bisa megenal sejarah dan mencintai seni. Oleh karena itu, jangan pernah melupakan sejarah," pesannya.

Pameran Tunggal Surabaya Tempo Dulu Karya Nova Christiana
Pameran Tunggal Surabaya Tempo Dulu Karya Nova Christiana (Foto: Div)

Dalam kesempatan yang sama, Lia salah satu pengunjung yang melihat lukisan dari jarak jauh, saat di tanya tentang keberadaanya, ia menjawab,"saya suka lihat lukisan. Tapi kalau ditanya soal seni, biasa aja sih," ucapnya sambil tertawa.


"Maaf bukan saya tidak menyukai lukisan, tapi saya tidak tau arti dari lukisan itu dan binggung kalau ditanya karena ngak tau yang menarik dari sisi mananya," beber Lia sambil menutupi wajahnya karena malu.


Sangat di sayangkan jika masih banyak kaum milenial yang tidak memahami seni. Sementara seni membuka mata kita pada keindahan, kreativitas, dan ekspresi diri. Dengan mencintai sejarah dan seni, kalian akan menjadi generasi yang cerdas, berbudaya, dan penuh empati. (Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

Commenti


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya