SURABAYA - analisapost.com | Puluhan lukisan terpajang indah di ruang bawah tanah (basement) Alun-Alun Surabaya, yang berada di kompleks Balai Pemuda, pada Selasa (21/9/24).
Pameran ini menampilkan karya seni rupa yang dibuat oleh para guru seni budaya dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Aksara Internasional sekaligus Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September.
Pameran yang bertajuk “Rupa-Rupa Aksara” ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya literasi, yang kini telah menjadi bagian dari gerakan budaya.
Menurut Choy Irul, salah satu ketua panitia pelaksana pameran rupa-rupa mengatakan bahwa, karya-karya yang dipamerkan, seperti lukisan berjudul Negeri Dongeng, Sang Menpan, hingga Penari Selfie, merupakan hasil karya kreatif dari para guru seni budaya se-Jawa Timur.
“Pameran ini merupakan bentuk literasi kreatif yang berfungsi untuk menyampaikan informasi melalui seni rupa. Literasi tak hanya terbatas pada membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan menyampaikan ide dan gagasan melalui simbol dan konsep seni rupa,” jelas Choy.
Sebanyak 49 karya lukisan ditampilkan dalam pameran ini. Para guru ingin menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mengajar teori, tetapi juga aktif berkarya dan berkreasi.
Hal ini penting untuk menghilangkan stigma bahwa guru hanya mampu memberikan teori tanpa praktik nyata. Pameran ini juga menjadi ajang bagi para guru untuk membuktikan kemampuan mereka dalam dunia seni rupa.
“Ini adalah langkah positif untuk menunjukkan eksistensi para guru seni budaya sebagai pengajar sekaligus seniman. Mereka perlu terus mengembangkan kompetensi dan kreativitas, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi para siswa untuk mengekspresikan diri dan menggali potensi mereka,” tambahnya.
Pameran ini juga selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mengedepankan pengembangan soft skills dan karakter. Diharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi para pengajar dan siswa untuk terus aktif berkreasi menciptakan karya seni yang berkualitas.
“Hari Aksara Internasional ini penting untuk mengapresiasi peran literasi dalam kehidupan kita dan memperluas akses pendidikan bagi semua orang di dunia. Pameran ini adalah bentuk ungkapan apresiasi seni yang menggambarkan pemikiran dan perasaan para guru seni dan budaya,” pungkas Choy.
Hal sama juga disampaikan oleh Kabid Dinas Pendidikan,Evi mengatakan. "kegiatan ini sangat bagus sebagai wadah mereka dalam mengekspresikan dan mengeluarkan apa yang ada pikirannya. Ini harus kita apresiasi karena ini merupakan karya mereka," ujarnya kepada awak media AnalisaPost.
"Kami dari Dinas sangat mendukung dan akan memberi ruang terbuka. Berharap bisa mengembangkan lebih bagus lagi kedepannya sehingga apa yang ditorehkan sekarang menjadi mimpi kedepan,"ungkapnya.
Sementara salah satu pengunjung dari Lamongan juga memberikan pendapatnya di sela-sela pameran berlangsung. "Kegiatan ini sangat bagus dan kreatif. Dengan adanya kegiatan seperti ini, bagi mereka yang memiliki hobi atau memnyukai lukisan, tentu menjadi positif," tuturnya.
"Menurut saya semua lukisan yang ada disini menarik. Saya memang bukan pengamat lukisan, dan juga jarang liat pameran. Tapi saat masuk kesini, karya disini bagus. Buat para pelukis tetap berkarya jangan putus asa," pesannya sambil memberikan semangat. (Che/Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments