top of page

Pameran Lukisan Di ST. Aloysius Gonzaga Mempunyai Sejuta Makna

SURABAYA - analisapost.com | Memperingati Hari komunikasi Sedunia ke -56 dan dan bulan Menggambar, Gereja ST.Aloysius Gonzaga Surabaya tak ketinggalan ikut memeriahkan. Kegiatan yang di gelar selama enam hari mulai tanggal 15-20 Mei di Balai Paroki atas gereja jalan Satelit Indah I pada di sambut sangat antusias oleh umat gereja dan warga.Selasa (17/05/22)

Babi Emas Salah satu Karya Masdibyo pelukis senior yang mengikuti pameran tunggal di Geraldi Hyuninn gallery Korea Selatan (Foto:Div)

Mengusung tema "Berjalan Bersama mendengarkan dan Merayakan Perbedaan" di ikuti 20 pelukis dari berbagai kota, Urban Sketchers Surabaya, Umat Difabel Surabaya, Komunitas Pelukis Algonz, Umat Keuskupan Surabaya serta partisipasi dari umat dalam pentas seni dan bazar. Selain pameran, juga diadakan talkshow, belajar melukis hingga penjual lukisan.


Sebelum acara di mulai, kegiatan yang di sambut oleh tari-tarian barongsai dari KPBI Entertaiment, Team Tari Ja'i dari Flores, Tari Gawi dari Ende, Tari Pendet dari Bali, grup Band, semua berjalan dengan lancar sesuai protokol kesehatan.


Seni yang memiliki makna berbeda-beda tergantung dari sudut mana melihatnya, pasti tidak mudah mewujudkan. Dari media warna, nafas, karakter gaya, pakem, corak, aliran, dan idialisme para pelukis tentunya dibutuhkan konsentrasi penuh.


"Kegiatan ini berlangsung selama enam hari sampai tanggal 20. Dengan melibat kurang lebih ada 20 pelukis. Animo pengujung cukup bagus." ujar Johanes Hanafi sebagai ketua panitia pelaksana.

Beberapa Karya Romo Skolastikus Agus Wibowo Ketua Komisi PSE Keuskupan Surabaya (Foto: Div)

"Selama lukisan digelar kita berharap bisa berjalan bersama, membantu mereka-mereka yang terdampak karena pendemi dan dengan diadakannya bazar, ekonomi teman-teman UMKM ini juga bisa terangkat." terangnya saat di jumpai pada hari Minggu (15/05/22)


Lanjut di sampaikan,"Tidak hanya untuk saat ini, berharap kita bisa melakukannya secara berkelanjutan. Sebab ini sangat baik. Masyarakat juga menyambut sangat baik."paparnya kepada awak media Analisa Post


Yang menjadi unik, karya lukisan dari Yon Wahyuono, Asri Nugroho, Setyoko, Anthoni Wibowo, Beny Dewo, Bambang AW, Hendung Tunggal Djati, Stephanus Rubianto, Romo Julius Agus Purnomo dan GusWo, Antonius Tjajokarjono Gembjak, Fenny Rochbeind, Jonnie Kirman, Masdibyo, Erik Wiliean, Susetya, Agus Koecink, Niko Arya Surya Nagra, Slamet Henkus, Irwan Purnomo, Agoes D'Soe, Agustinus Eko Nurwodiyanto, Hilarius Johanes Kristyohadi, Martinus Triono Mardi Subagijo, Edward Ryo, dan Urban Sketcher Surabaya dipamerkan di Gereja.


Para seniman Katolik juga ikut menampilkan sejumlah karya spektakulernya dengan di suport oleh PT.Antar Benua Cahaya dari jasa EMKL Export-Import &lokal, Trucking Logistic di jalan kalianget, PT Benua Cahaya Mandiri, Freight Forwading Internasional jalan Kalianget no 118, Ando, Best seller product, dan tentunya suport dari Gereja.

Dulur Papat Limo Pancer, Salah satu Karya Antonius Tjajokarjono Gembjak, seorang seniman dengan latar belakang teknik sipil (Foto: Div)

Terujudnya pameran pertama di Gereja ST.Aloysius Gonzaga Surabaya di harapkan mampu merangkul seluruh umat tanpa melihat perbedaan untuk saling mendukung, menguatkan, melengkapi, menyatukan, bersahabat, dan ramah dengan siapapun dalam karya para seniman


Buat masyarakat umum hingga kolektor lukisan yang mencintai seni, silakan datang melihat karya seniman ternama tanpa ada batasan.(Che/Dna)

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya