BEKASI - Analisa post | Bahwa seseorang yang inferior adalah orang yang busuk tak tahu akan baunya. Laksana udang tak tahu dengan bungkuknya. Sedangkan orang yang superior adalah orang yang tak suka lempar batu sembunyi tangan, kira-kira begitulah seperti yang ditulis Don Shula dalam sebuah quote-nya.
Hal inilah terindikasi yang tengah terjadi dalam perseteruan menjurus memojokkan Amat Juaini, Ketua DPC Organda (Organisasi Angkutan Darat) Kota Bekasi yang SAH sesuai SK DPD ORGANDA Provinsi JAWA BARAT Nomor: SKEP.017/MUSCAB/ORG-JB/II/2019, tertanggal 11 Februari 2019 masa Bhakti periode 2018-2023.
Ketika menjawab pertanyaan wartawan FWJ, Amat Juaini menyayangkan sikap dan komentar Ketua DPRD Kota Bekasi yang mengatakan Organda harus bersinergi dengan pengusaha ataupun pemerintah daerah, pernyataan ini pun dianggap kontroversial.
Menurut Amat Juaini, pernyataan tersebut lebih tepatnya hanya bagi orang yang tidak memahami kinerja Organda Kota Bekasi saat ini. Selain itu, bahwa terkait adanya rencana acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh ketua DPRD Kota Bekasi, Choiruman J. Putro, dirinya tidak dikomunikasikan oleh Dewan Pertimbangan.
"Tidak ada komunikasi ke saya selaku ketua Organda, waktu sebelum digagas untuk acara silaturahmi sekaligus buka puasa bersama tersebut. Bahkan pemberitahuan saja tidak ada sama sekali. Dewan Pertimbangan membentuk panitia acara tidak ada musyawarah kepada saya," ketusnya dengan nada tinggi pada, Senin (03/4/2021) malam.
Disisi lain, Ketua Organda Kota BEKASI tersebut juga mengungkapkan tentang kantor resmi Organda tanpa anggaran dana hibah. "Sebagai ketua dalam menjalankan roda organisasi, kantor tetap ada walau tanpa bantuan biaya dana hibah, ada memang sebelumnya kantor Organda yang lama di Jalan Baru, Bekasi Jaya. Namun saat ini pun, justru kami tengah membenahi kantor yang terletak di Komplek Pertokoan Plaza Bekasi Jaya, Jalan Ir. H. Juanda, Margahayu Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Jawa Barat," ungkap Amat Juaini.
"Dengan harapan supaya ke depannya di masa sisa jabatan saya, untuk dapat memperbaiki citra ORGANDA dan ingin menjadikan transportasi darat sesuai dengan apa yang di cita- citakan serta sesuai dengan eranya, agar tanpa menyusahkan dan memberatkan sopir atau pengusaha angkutan darat di Kota BEKASI," pungkasnya.
Menyikapi fenomena yang terjadi di tubuh ORGANDA Kota Bekasi, Ketua Forum Wartawan Jakarta (FWJ) Koordinator Wilayah BEKASI Kota, Drs. Rommo R. Kosasih mengatakan melalui Pernyataan Resminya, bahwa ORGANDA Kota Bekasi harus amanah dalam melayani warga KOTA BEKASI dan tentunya dilarang menjadi kendaraan bagi orang-orang pragmatis untuk kepentingan pribadi.
"Terkait oknum pengurus lama, pihak FORUM WARTAWAN JAKARTA (FWJ) siap membuka kasus dugaan penggelapan mobil DOUBLE CABBIN, yang seharusnya diserahkan untuk pengurus baru ORGANDA dalam menjalankan tugas yang diembannya," tegas Rommo.(fwj/red)
Comments