top of page
Gambar penulisanalisapost

Ndonowati Hidden Market Pertahankan Tradisi, Budaya Hingga Kuliner Tempo Dulu

Diperbarui: 29 Des 2023

SURABAYA - analisapost.com | Jadul bukan berarti tak punya nilai. Begitu juga makanan dan barang-barang lawas. Bagi seorang pencinta kuliner, pasar Ndonowati Kelurahan Lidah Wetan gang XI, Lakasantri merupakan pasar lawas yang menjual berbagai makanan dan minuman tradisional seperti bikang, lupis, cenil, getuk lindri, ketan susu, es cao, sinom, dawet dan lain-lain, Jumat (29/12/23)

Ndonowati, Hidden market merupakan pasar lawas yang menjual berbagai makanan dan minuman tradisional
Ndonowati, Hidden market merupakan pasar lawas yang menjual berbagai makanan dan minuman tradisional (Foto: Div)

Dari pantauan awak media AnalisaPost ada yang menarik adalah pada alat transaksi yang digunakan. Mereka melakukan jual beli dengan uang keping atau koin dari kayu. Satu koin senilai Rp. 2000 yang bisa di beli di depan pintu masuk. Sedangkan harga makanan berkisar 2-3 koin.


Tidak hanya alat transaksinya saja, tetapi untuk kemasannya juga mereka menggunakan daun pisang untuk membungkus makanan dan gelas blirik untuk mewadahi minuman dengan menggunakan pakaian adat Jawa.


Yongki Kuspriyanto Wibowo,S.Sos Camat Lakasantri mengatakan, "Pasar dengan nuansa pedesaan baru pertama kali diadakan. Ini adalah salah satu destinasi wisata yang perlu dikembangkan," ujarnya kepada awak media AnalisaPost saat di temui usai pembukaan pasar Ndonowati, Minggu (17/12/23).


"Tempat ini kalau dikelola dengan baik, pasti akan menjadi sesuatu yang luar biasa. Kami dari pemerintah berharap memenuhi keinginan warga karena mereka berperan aktif dalam pemeliharaan. Seletah itu, pemerintah akan turun untuk perbaikan sarana dan prasarana yang lebih baik. Kita lihat animo masyarakat terhadap kegiatan seperti ini. Karena awalnya dari warga kita sendiri yang memiliki keinginan untuk meningkatkan perekonomiannya," jelasnya.

Yongki Kuspriyanto Wibowo,S.Sos Camat Lakasantri
Yongki Kuspriyanto Wibowo,S.Sos Camat Lakasantri (Foto: Div)

Pihaknya berharap kedepannya dapat memperluas area Hidden Market atau pasar lawas yang hanya di buka pada hari sabtu dan minggu ini.


Sementara Budi Kiswono salah satu inisiator dan sebagai Ketua Paguyuban Perekonomian Mandiri Pasar Ndonowati menambahkan, "Ada lebih 50 macam jajanan tradisional di tampilkan. Tujuannya orang-orang jaman dulu yang kangen dengan makanan dan suasana pedesaan bisa mengenang masa lalu disini," ceritanya.


Menurutnya idenya sudah terancang 5 tahun yang lalu, sempat terhenti karena kondisi tidak memungkinkan dengan adanya Covid-19 dan sekarang akhirnya baru terelaisasikan.


"Pasar ini dibuka hanya Sabtu-Minggu agar mereka tambah kangen dan ramai-ramai datang ke sini. Kami berharap tempat ini bisa menjadi salah satu tempat kunjungan wisata," tawanya bahagia.


"Sebagai salah satu inisiator saya berpesan jangan pernah lupakan budaya dan tradisional. Tetap jaga kekayaan budaya kita," tutupnya mengakhiri.

Budi Kiswono salah satu inisiator dan sebagai Ketua Paguyuban Perekonomian Mandiri Pasar Ndonowati
Budi Kiswono salah satu inisiator dan sebagai Ketua Paguyuban Perekonomian Mandiri Pasar Ndonowati (Foto: Div)

Putri salah satu pengunjung ikut mengomentari, " barusan saya belanja es cao dan es tape harganya 2 koin senilai 4000 untuk tiap minuman. Kemudian saya juga beli keranjang makanan seharga 4 koin," tuturnya gadis cantik ini kepada awak media AnalisaPost.


"Saat saya datang kepasar ini jadi senang apalagi saya belum pernah lihat situasi seperti disini kan semuanya modern. Otomatis senang saja selain itu bisa foto-foto juga pokoknya asik dan esnya enak banget," ungkap gadis cilik yang masih duduk di bangku SMA. (Dna/Che)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya