top of page

Nakes Yang Berjuang Demi Kemanusiaan, Menuntut Hak Kepada RS Wisma Atlit

Diperbarui: 12 Agu


Foto : Red

Jakarta - Analisa Post | Berdasarkan Surat Perintah Nomor Sprin/4370/V/2021/RSDCWA telah terjadi pe-murnatugasan Fentia Budiman, S.Kep Ns yang telah bertugas sebagai perawat dan relawan di RSDC Wisma Atlet terhitung sejak 9 April 2021 sampai dengan 8 Mei 2021. Surat Perintah purna tugas tersebut dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 2021.


Suluh Perempuan menyesalkan keputusan RSDC Wisma Atlet yang telah mempurnatugaskan seorang relawan penanganan covid-19 di tengah perjuangannya menuntut pencairan insentif tenaga kesehatan yang menunggak sejak Desember 2020 s/d April 2021.


Bagi Suluh Perempuan pe-murnatugasan nakes ini merupakan tindakan sepihak RSDC Wisma Atlet yang membungkam suara nakes untuk mendapatkan hak insentif sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/4239/2021 tentang Pemberian Insentif dan Santunan bagi Tenaga Kesehatan yang menangani Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).


Selain itu, tenaga kesehatan yang tergabung dalam satuan relawan telah mendarmabaktikan seluruh pikiran, tenaga dan waktunya untuk menjalankan profesinya dengan dasar kemanusiaan dan mengambil resiko dalam pandemi dengan tingginya tingkat penularan virus COVID-19


Selama ini Suluh Perempuan mendukung upaya dan perjuangan saudara Fentia Budiman dalam menuntut haknya dan hak-hak seluruh nakes di RSDC Wisma Atlet untuk pencairan insentif nakes yang masih tertunda pembayarannya.


Suluh Perempuan mengherankan keputusan pihak RSDC atas audara Fentia Budiman yang didahului dengan pemanggilan saudara Fentia pada tanggal 7 Mei 2021 dan meminta saudara Fentia Budiman untuk menandatangani BAP terkait dengan perjuangannya bersama rekan-rekannya.


Seperti diketahui, saudara Fentia Budiman telah dengan sungguh-sungguh bekerja sebagai relawan, Pengurus DPK PPNI RSDC Wisma Atlet, hingga menjadi Wakil Kepala Tim Perawat Tim Khusus Rawat Inap RSDC Wisma Atlet.


Kesungguhan dan kerja keras saudara Fentia juga menghantarnya untuk menerima sejumlah sertifikat penghargaan sebagai perawat teladan antara lain: dari Menkes Terawan, Kepala BNPB (Letjen TNI Doni Monardo), Kepala Pusat Kesehatan TNI, dan penghargaan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) atas dedikasinya dalam penanganan pandemik.


Berbagai penghargaan tersebut juga yang membawa Fentia Budiman dipercaya mewakili perawat untuk bertemu langsung dengan Menaker Ida Fauziah dalam acara peringatan Hari Buruh Sedunia (1 Mei 2021).


Dengan demikian Suluh Perempuan menyatakan sikap sebagai berikut:


1. Menyesalkan keputusan sepihak RSDC dalam pe-murnatugasan saudara Fentia Budiman serta pengabaian atas kesungguhan dan darma baktinya bagi kemanusiaan.


2. Menuntut pihak RSDC Wisma Atlet agar memenuhi hak insentif saudara Fentia Budiman selama bertugas menjadi perawat di RSDC Wisma Atlet, yang menyisakan penunggakan pembayaran.


3. Menuntut agar pemerintah segera membayarkan sisa insentif sejumlah nakes baik di RS Wisma Atlet maupun di berbagai daerah yang masih menyisakan penundaan pembayaran.(Hafidz Mabrur)

9 tampilan0 komentar

Comentários


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya