SIDOARJO - analisapost.com | Desa Randegan adalah sebuah desa di kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, Desa Randegan menyimpan misteri unik yang masih dipegang teguh hingga kini.
Desa ini memiliki larangan adat yang tak biasa. Sepanjang ruas jalan raya Randengan hingga ke pelosok desa, warganya tidak diperbolehkan berjualan nasi dan rujak. Warung yang ada pun hanya menjual lontong sebagai pengganti nasi. Larangan tersebut diyakini turun-temurun dan menjadi bagian penting dari identitas desa.
Menurut cerita warga setempat ibu Piasih (52) tahun, saat di temui awak media AnalisaPost ia menceritakan bahwa jika ada penduduk asli Randegan yang melanggar aturan ini, musibah bertubi-tubi akan menimpa mereka.
"Ya pasti ada aja musibah yang terjadi. Mulai dari usaha yang merugi misalnya ramai tapi ngak kelihatan uangnya, terus kesehatan yang terganggu, hingga masalah keluarga. Percaya ngak percaya tapi itu ada. Contohnya adik ibu saya tapi sekarang sudah meninggal," ungkapnya.
"Jadi kita disini hanya menjual makanan tradisional seperti lontong mi, lontong balap, es degan (kelapa ijo). Pokoknya ngak jual nasi sama rujak," kata wanita sederhana ini kepada awak media AnalisaPost, Sabtu (4/1/25) sore.
Menurut Piasih, pantangan tersebut adalah larangan nenek moyang yang patut dihargai jika tidak ingin mendapat sial.
Jika kita telusuri dari arah Tulangan ke Tanggulangin, di sekitar jalan raya akan kita temukan banyak sentra kuliner. Tetapi jangan harap menemukan warung makan di sepanjang perjalanan Desa Randengan.
Tradisi ini tidak hanya menjadi batasan, tetapi juga daya tarik wisata budaya yang membuat Desa Randegan unik.
Meski beberapa orang skeptis terhadap kepercayaan ini, warga Randegan memilih untuk tetap memegang teguh tradisi mereka sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Apa yang sebenarnya menjadi alasan di balik larangan ini? Sebagian masyarakat percaya bahwa hal ini berkaitan dengan sumpah atau janji leluhur yang harus dijaga untuk keberkahan desa.
Desa Randegan menjadi contoh bagaimana tradisi dan kepercayaan lokal dapat hidup berdampingan dengan modernitas. Mungkin Anda tertarik untuk berkunjung dan mencicipi lontong balap khas Randegan sambil menyelami kisah misterinya. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments