SURABAYA - analisapost.com | Keinginan untuk menjadi seorang wartawan tidaklah banyak diminati. Profesi yang satu ini memang sulit dipahami terutama bagi mereka yang tidak memiliki hobi menulis tentu tidak akan menarik.
Dukanya Menjadi Wartawan
Menjadi seorang wartawan tidak boleh lelah, berani, tidak plin plan, harus siap mental. Karena kendala yang sering dialami adalah seringnya liputan atau mencari berita berangkat pagi kadang pulang tengah malam. Apalagi dengan lokasi yang jauh bahkan tidak pernah pulang sangat berat.
Berbicara tentang kesejaterahaan, jelas belum sesuai maka dari itu Dewan Pers menerapkan sistem, semua media harus terdaftar. Tujuannya adalah untuk pendataan.
Selain itu banyaknya beredar kalimat WTS (wartawan tanpa surat kabar), mereka yang mengaku-ngaku sebagai wartawan, begitu mudahnya membuat Blog dengan tampilan seperti website digunakan bertujuan untuk meyakinkan narasumber. Hal ini tentu saja mempengaruhi citra dan kinerja dari para wartawan.
Meskipun demikian, profesi ini tetap dicintai apalagi wartawan salah satu garda terdepan dari 5 pilar yang ada.
Sukanya Menjadi Wartawan
Hal yang menyenagkan menjadi wartawan atau jurnalis bisa membawamu bertemu dengan orang hebat seperti pengusaha, menteri, hingga presiden. Bisa menjelajahi negeri untuk mendapatkan informasi yang dicari, ada banyak pengorbanan yang harus dilakukan.
Ketika kita bisa bertemu dengan para pejabat, kita bisa mendapatkan wawasan baru saat interview mereka, menambah jaringan dan secara tidak langsung bisa keliling jalan-jalan saat mencari berita. Jadi tiada hari tanpa jalan-jalan keren kan??
Mencari berita dan bertemu banyak karakter dengan berbagai cerita sangat menarik. Melalui kreasi kita bisa menuangkan semua tulisan sesuai dengan apa yang kita lihat, tetapi tetap mengikuti kaidah-kaidah jurnalis.
Bekerjanya dari sebuah ide yang tidak berbentuk, seorang wartawan akan menulis berita, tidak jelas, abstrak, tidak berwujud, hanya bayangan ide yang ada. Unik kan??
Mulai membuat judul, kemudian kita harus memasukan unsur 5 W1H (what,where,why,when,who dan how) untuk menjadi kalimat dalam penulisan berita, tersusun rapi agar mudah dan enak dibaca. Sederhana kan ??
Seperti itulah profesi wartawan. Jika di ceritakan, tentu banyak menyimpan suka duka. Tetapi kembali ke individunya masing-masing.
Bagi kalian para lulusan sekolah terutama lulusan Sarjana yang belum bekerja, seandainya kalian mau memahami pekerjaan seorang wartawan atau jurnalis, apakah kalian siap seperti itu?
Saran
Bagi kalian yang belum mendapatkan pekerjaan, jaman sekarang itu tertalu naif jika kalian ingin bekerja masih melihat sarjananya. Bagi kalian yang telah lulus kuliah, membuat lamaran kerja pada perusahaan besar, berharap mendapat gaji besar dan bekerja sesuai atauran yang diberikan perusahaan. Tanpa adanya kemampuan untuk berkreativitas, tentu hal tersebut tidak mudah.
Butuh banyak kerja keras dan keberuntungan untuk bersaing. Hal ini karena saingan semakin banyak tiap tahunnya. Selain itu perusahaan juga memiliki kualifikasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Maka lakukanlah pekerjaan sesuai dengan kemampuanmu, hobi dan kesenaganmu. Jangan pernah gengsi hanya karena memegang gelar Sarjana. Dan bagi kamu yang lulusan SMA, SMK jangan pernah malu karena tidak bisa kuliah.
Bagi kalian yang berminat menjadi seorang wartawan atau jurnalis, tidak ada salahnya bergabung ke media.
Salah satunya Media Online analisapost.com yang mana sedang membuka peluang bagi siapa pun yang ingin magang, atau bekerja menjadi jurnalis di seluruh Indonesia. Asalkan kalian mempunyai mental yang kuat dan wartawan adalah sebuah profesi yang sangat luar biasa. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapost.com
Comentários