top of page

Mengintip Kisah Sukses Imam Omah Kopi

BANYUWANGI - analisapost.com | Berawal dari seorang ayah memiliki kebun kopi rakyat, Imam yang tinggal di Desa Telemung, Kecamatan kalipuro, banyuwangi menceritakan bahwa setiap rumah memiliki lahan kopi, Namun sayangnya harga kopi tidak pernah seimbang dengan cost pengeluaran dan perawatan. Hal itulah yang membuat Imam membuka usaha kopi dari kopi rakyat menjadi kopi premium. Kamis (30/12)

Imam Muchlis pemuda tamatan SMA yang sukses di bisnis kopi (Foto: Div)

"Saya ingin mengangkat harga ekonomi kopi terutama petani sekitar rumah sekaligus mengangkat kopi khas Banyuwangi yang saya awali mulai merintis bulan September tahun 2014. Awalnya saya memasarkan lewat online, pusat oleh-oleh, juga cafe." tuturnya kepada awak media Analisa Post


Omah Kopi menjadi spesial bagi masyarakat khususnya Banyuwangi karena imam sebagai owner bisa menjual kopi lokal termasuk penyajian yang ia lakukan semua berada di tengah kebun kopi yang biasa di sebut Omah Kopi.


Banyuwangi yang dulunya memiliki stikma buruk karena ilmu santet, kini berubah menjadi kota yang maju pesat seiring berjalannya waktu, akhirnya julukan itupun sirna. "Saya ingin mencoba sesuatu yang berbeda. Saya olah secara tradisional. Kita bisa lihat dari kopi Robusta. yang biasanya pahit, tetapi saya coba untuk menekan rasa pahit dan menampilkan rasa manisnya yang di proses secara Honey" Cerita pria asal Sumenep ini.


Dia berharap, petani di daerah sekitarnya bisa berubah untuk maind setnya. Dari pengolahan hingga proses untuk meningkatkan kualitas kopi yang tadi nya kopi di jual seharga Rp.19.000-21.000, hingga bisa di jual mencapai 35.000-40.000.

Pemuda sederhana yang berhasil membuka Omah Kopi di banyuwangi(Foto: Div)

Tidak hanya bisnis kopi, Imam suami dari seorang istri Ida Rosika, juga membuka homstay yang di kelilingi kebun kopi seluas 2 hektar mengatakan bahwa dengan luas perkebunan kopi di desa 330 hektar mampu menghasilkan 500-700 ton tiap musim panen.


Tamu-tamu yang datang di suguhkan mulai dari pengenalan kebun, prosesnya sampai kopi bisa di seduh. "Saya berharap tahun 2022 ini targetnya ingin ekspor ke beberapa negara dan melibatkan semua petani. Tetapi kendalanya kita belum bisa memenuhi kreteria dan great yang di minta." ujar pemuda tampan tamatan SMA ini.


"Ada yang minta 20-50 ton perbulan dan kita lagi berusaha untuk memenuhi permintaan dari negara tersebut. Misalnya dari negara Swedia, Dubai, Australi yang terbanyak. Sedangkan kapasitas produksi kita belum bisa sesuai dengan great A yang di minta. Kalau kopi rakyatnya bisa sampai 500-700 ton yang di minta." jelasnya kepada awak media Analisa Post saat berbincang-bincang.


Untuk harga Great 1 seharga 40.000 ribu, dan Great 2 seharga 8.000 itu green beans bersih dengan bentuknya S,M,L. Jika Rost Bean dari rakyat seharga 75.000 sesuai pasarannya. Premium untuk cafe 125.000. Intinya semakin kecil kemasan, semakin mahal." Tutupnya mengakhiri perbincangannya.


Tidak hanya itu Imam anak muda yang penuh semangat juga memiliki keahlian untuk meracik minuman berbahan baku kopi baik itu robusta, arabika dan excelsa. Dengan strategi itu dia berharap bisa mendatangkan lebih banyak lagi pelanggan untuk datang ke Omah Kopi sebagai wadah inisiasi mengenalkan kopi dari desa Telemung kepada masyarakat umum terutama dunia .(Che/Dna)


Comentarios


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya