top of page
Gambar penulisanalisapost

Mengenal Wisata di Sumenep

Diperbarui: 4 Jul

SUMENEP - analisapost.com | Kabupaten Sumenep merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian Timur pulau Madura, Jawa Timur yang memiliki potensi wisata. Kekayaan alam yang dimiliki Kabupaten Sumenep baik di darat maupun Kepulauan, telah memberi gambaran nyata.

Keraton Sumenep di bangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala Penguasa Sumenep XXXI pada tahun 1781
Keraton Sumenep di bangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala Penguasa Sumenep XXXI pada tahun 1781 (Foto: Div)
Keraton Sumenep

Sumenep merupakan salah satu wilayah yang banyak di tinggalkan jejak para tokoh-tokoh besar Madura hingga luar daerah. Dengan nuansa yang menakjubkan, Sumenep masih menyimpan banyak tempat keramat dan masih memiliki peninggalan sejarah keraton yang masih tetap utuh. Bangunan fisik Keraton memberikan petunjuk nyata tentang eksistensi pemerintahan raja-raja Sumenep di masa lalu.


Keraton Sumenep di bangun di atas tanah pribadi milik Panembahan Somala Penguasa Sumenep XXXI pada tahun 1781 dengan arsitek asal Tionghoa bernama Lauw Piango. Bekas bangunan ini tentu saja menyimpan banyak peninggalan bersejarah terkait kejayaan Keraton Sumenep.


Didalam lokasi Keraton terdapat sejumlah bangunan antara lain Pendopo Agung, Taman Sare (tempat pemandian para puteri Keraton), Labuang Mesem yang menjadi pintu gerbang utama untuk memasuki halaman Keraton.

Kereta kencana Keraton Sumenep
Kereta Kencana Keraton Sumenep (Foto: Div)

Sementara di dalam bangunan Keraton terdapat kamar tidur raja, kamar tidur permaisuri dan kamar tidur mertua raja. Semua kamar itu tetap masih terawat dengan baik bernuansa khas masa-masa kerajaan tempo dulu.


Museum Keraton

Selain Keraton, Sumenep memiliki Museum khusus menyimpan semua peninggalan Keraton bernilai sejarah yang diresmikan pada 9 Maret 1965 oleh Bupati Sumenep ke-9, Drs Abdurrahman.


Berbagai peninggalan yang dihasilkan dapat dilihat di dalam museum. Mulai dari alat-alat perang yang digunakan pada zaman kerajaan, seperti baju perang, pedang, golok, celurit, samurai, meriam dan lain sebagainya.


Selain itu, ada benda peninggalan para bangsawan Keraton Sumenep misalnya kereta kencana Keraton yang dibuat pada abad ke-18, keramik Dinasti Ming, naskah kuno, peralatan pertanian, prasasti serta alat-alat rumah tangga.


Di dalam museum ini juga tersimpan fosil ikan paus yang pernah terdapar di salah satu pantai Sumenep pada tahun 1977, ada kereta kuda pemberian ratu Inggris, dan yang menarik adalah Al Qur'an ukuran raksasa yang ditulis sendiri oleh Sultan Abdurrahman, dengan panjang 4 meter, lebar 3 meter dan berat mencapai 500 kg.

Taman Sare

Dulu tempat ini merupakan pemandian puteri raja Sumenep yang terletak di sebelah Timur Pendopo Agung Keraton. Air yang berada di Taman Sare diyakini oleh masyarakat bahwa siapapun yang mencuci muka dengan air di taman tersebut, bisa membuat awet muda.


Menurut informasi yang didapat awak media AnalisaPost dan sesuai catatan sejarah, Taman ini dibuat oleh Panembahan Solo pada tahun 1762 memiliki 3 pintu tangga yang sangat penting dan penuh bermakna yakni;

  1. Tangga pertama diyakini bisa membuat orang awet muda, mudah mendapatkan jodoh, serta keturunan.

  2. Tangga kedua diyakini bisa mempermudah mendapatkan karir dan jabatan

  3. Tangga ketiga diyakini mampu meningkatkan keimanan dan kesolehan diri.


Jadi makna dari Taman Sare adalah taman yang memiliki kolam dan Sare atau Sareh berarti asri, indah atau kesenangan.


Akses Lokasi

Keraton Sumenep terletak di Jalan Dr.Soetomo No.6 Sumenep, Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota. Jarak tempuh sekitar 100 meter ke arah Timur Adipura. Untuk mencapai tempat ini, wisatawan bisa menggunakan becak atau ojek dari terminal Arya Wirabraja dengan harga yang sangat murah. (Dna)


Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.


290 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya