Terlahir dengan nama lengkap Qudsiyanto, pada tanggal 20 Oktober 1998 tepatnya di Desa Moncek Tengah Kecamatan Lenteng Kabupaten Sumenep Madura.
Riwayat pendidikannya ia tempuh mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Pondok Pesantren al-Ishlah Moncek Tengah, kemudian melanjutkan studinya ke jenjang Perguruan Tinggi di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk-guluk.
Lulus sebagai sarjana hukum dengan predikat cumlaude, serta mendapatkan penghargaan sebagai Wisudawan Terbaik di Prodi Hukum Ekonomi Syari'ah Fakultas Syariah Instika pada tahun 2019. Kemudian ia melanjutkan studi magisternya di Perguruan Tinggi Institut Agama Islam Negeri Madura (IAIN Madura) sejak tahun 2020 hingga sekarang.
Sedang pengalaman organisasinya ia awali sejak tahun 2015 dengan bergabung di Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Guluk-guluk, Ketua Umum Aliansi Mahasiswa dan Pelajar Indonesia (Ampel Indonesia) pada tahun 2015-2016, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hukum Ekonomi Syari'ah pada tahun 2016-2017, Gubernur Mahasiswa Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah (DEMA-FS) pada tahun 2017-2018, Ketua Komisariat PMII Guluk-guluk ke 17 pada tahun 2018-2019, Dewan Konsultan Himpunan Mahasiswa Desa (HMD) pada tahun 2018-2019, Ketua l PC PMII Sumenep pada tahun 2019-2021, dan Ketua Umum PC PMII Sumenep 2021-2022.
Selain berjibaku dengan dunia kampus dan organisasi, Sahabat Qudsiyanto kali ini mencoba menyalurkan hobi menulisnya dengan melahirkan sebuah buku berbentuk novel dengan judul JEJAK KAUM AKTIVIS "Narasi Perlawanan Mahasiswa-mahasiswa Idealis." Yang sengaja ia suguhkan tepat di akhir periode kepengurusannya sebagai Ketum PC PMII Sumenep periode 2021-2022.
"Novel ini berisi narasi-narasi perlawanan, tentang isu kemiskinan, kelangkaan pupuk, DD ADD yang dinilai gaib, money politik, tatakelola kampus yang kurang mumpuni, perlunya regulasi harga tembakau, harga garam rakyat yang mencekik, dan segudang pandangan disparitas lainnya. Dan novel ini 80% merupakan kisah nyata, diramu dari berbagai macam kisah-kisah Sahabat-sahabat Aktivis yang diwujudkan dalam narasi-narasi perlawanan berbentuk prosa lama." Ungkap Sahabat Qudsiyanto, Penulis Novel JEJAK KAUM AKTIVIS.
Comments