top of page

Memahami Dan Mengenal Upacara Sudhi Wadani

SIDOARJO - analisapost.com | Memilih keyakinan dalam hidup itu merupakan hak seseorang pastinya tidak boleh ada paksaan.

Tanda bukti setelah melakukan upacara Sudhi Wadani yang telah ditandatangani (Foto: Charles)

Selain itu proses yang di alami tiap orang berbeda. Intinya harus dari hati terdalam. Ini lah yang di alami oleh Dewa Ketut Adistha Naya Pratistaya saat melakukan Sudhi Wadani. Hampir kurang lebih sepuluh tahun dan akhirnya memilih Hindu sebagai pegangan hidup. Minggu (23/10/22).


Ritual ini di laksanakan di Pura Jala Siddhi Amertha, jln. Raya Bandara Juanda No.10 A Semambung Sidoarjo.


Sudhiwadani berasal dari kata Sudhi dan Wadani. Sudhi dari bahasa Sansekerta yang berarti penyucian, persembahan, upacara dan pembersihan. Sedangkan Wadani berarti perkataan.


Ada dua jenis pelaksanaan Sudhi Wadani yaitu karena pernikahan dan kesadaran sendiri. Kedua jenis ini memiliki persyaratan dan proses yang hampir sama.


Adapun kemauan sendiri harus ada surat keterangan dari orang tua serta dua orang saksi. Dengan melengkapi diri berikut KTP. Bagi yang akan melangsungkan prosesi ini juga harus siap menandatangani surat pernyataan.


Untuk banten (sarana upacara Hindu) yang di gunakan cukup sederhana yakni berupa pejati. Banten yang di bawa bisa menggunakan segehan panca warna atau segehan putih kuning.


Khusus untuk saksi dan yang bersangkutan wajib hadir. Sementara untuk orang tua di persilahkan hadir atau cukup surat keterangan saja.

Prosesi persembahyangan (Foto: Charles)

Setelah melakukan pembersihan secara niskala yang bersangkut mengucapkan aksara suci Om Ang Ung Mang dan di lanjutkan dengan Brahman Atman Aikyam.


Akhir dari semua ucapan dari aksara suci dan kalimat Brahma Atman Aikyam adalah Satyam Eva Jayate lalu di jawab oleh yang bersangkutan dengan kata Jaya.


Setelah itu dilanjutkan dengan panca sembah, lalu diperciki tirta dan dipasangi benang tri datu di tangannya.


Setelah itu, yang bersangkutan mengisi surat keterangan, surat pernyataan, maupun blangko yang kemudian diserahkan ke PHDI setempat.


Nantinya PHDI akan mengeluarkan surat keterangan Sudhi Wadani lengkap dengan foto diri yang nantinya dipakai untuk pengurusan dokumen kependudukan di Kantor Catatan Sipil.

I Gde Diun Arthana Ketua PHDI Sidoarjo (Foto: Charles)

Setelah selesai ritual, I Gde Diun Arthana mengatakan,"Ini merupakan pengukuhan memeluk agama Hindu disaksikan tiga saksi meliputi alam semesta, manusia, Tuhan Yang Maha Esa." tuturnya yang di sampaikan kepada awak media Analisa Post saat melakukan konfirmasi.


"Memang ada beberapa proses untuk mengetahui tentang agama Hindu semacam pelatihan. Lamanya relatif, minim tiga bulan dan itu ada instrukturnya. Tujuannya ketika masuk agama Hindu tidak buta." jelasnya.


Diharapkan mengerti cara sembahyang dan mengerti makna agama tersebut meskipun tidak tiap hari minimal seminggu tiga kali." tutupnya mengakhiri perbincangan.


Kenapa di adakan Sudhi Wadani itu artinya keyakinan itu tidak bisa di paksakan. tapi kalau sudah yakin lakukan lah dengan baik.(Che)



Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari analisapist.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya