top of page
Gambar penulisanalisapost

Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Wujud Toleransi Tionghoa dan Arab

SURABAYA - analisapost.com I Bangunan suci untuk tempat ibadah umat muslim ini memiliki bentuk arsitektur yang unik dengan khas Negeri Tirai Bambu. Dengan memadukan budaya Tionghoa dan Arab, bangunan ini berdiri kokoh di pusat Kota Surabaya diberi nama Masjid Muhammad Cheng Hoo.



Masjid ini berlokasi tepatnya di Jalan Gading Ketabang Kota Surabaya. Dibangun pada tahun 2001 yang didasari oleh keberadaan Komunitas Muslim Tionghoa di Surabaya, yakni Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).



“Alhamdullillah, waktu itu 15 Oktober 2001 peletakan batu pertama untuk menandai awal dibangunnya masjid ini.” Kata Ahmad Haryono Ong, Takmir Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya kepada analisapost.com, Sabtu (8/4/23).


“Kemudian, pada 28 Mei 2003 masjid ini diresmikan dan mendapatkan piagam penghargaan MURI sebagai masjid yang berdiri menggunakan arsitektur Tiongkok yang terinspirasi dari Masjid Niujie di Beijing.” Lanjutnya.


Masjid ini diberi nama Muhammad Cheng Hoo bukan tanpa alasan. Ahmad Haryono menjelaskan nama yang dipakai masjid ini merupakan nama yang terinspirasi dari tokoh muslim di tiongkok yang taat pada Islam.


“Masjid ini kenapa namanya Muhammad Cheng Hoo karena diambil dari tokoh muslim yang sangat taat dan sholeh. Karena itulah Namanya kita pakai sebagai nama masjid ini.” Ujarnya.


Kegiatan yang dilakukan di masjid ini hampir sama seperti masjid pada umumnya, terlebih di Bulan Suci Ramadhan ini. Namun yang membedakan ialah masjid ini menyediakan buka Bersama untuk umum yang nantinya dilanjut sholat tarawih berjamaah.


Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, selain menjadi tujuan dari umat muslim untuk beribadah juga menjadi sarana religi dan budaya untuk masyrakat umum. Banyak mereka yang dating dari lokal maupun luar yang ingin mengetahui sejarah budaya masjid ini.


“Kita sempet ngesearch tentang masjid ini. Dan tertarik karena desainnya kayak Tionghoa banget. Soalnya jarang masjid yang modelnya kaya gini.” Kata Catherine, mahasiswi yang sedang melakukan visitasi.



“I come from Wales in the UK, even though I I'm not religious but I really love religious buildings religious music and wherever I am I try to see like the local you know religious buildings I know this is the Chinese Chinese mosque But yeah I really love this kind of building yeah. how do I rate this Well I haven't been inside yet so I I don't know but it's beautiful It's really beautiful Yeah yeah I like that it's not too shiny it's not too bright It's kind of the color is very kind of dark I like that Yeah.” Ujar Philip turis asal UK yang sempat kami wawancarai tentang masjid ini.


Sebagai salah satu bentuk sejarah budaya di Indonesia, harapan dengan berdirinya masjid ini dapat menjadi alarm pentingnya toleransi antar agama untuk menciptakan keharmonisan dalam bermasyarakat.(Ivy)


Dapatkan update berita pilihan dan berita terkini setiap hari dari analisapost.com

15 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya