SURABAYA - analisapost.com | Hari Raya Diwali, atau Deepavali, adalah salah satu perayaan sakral bagi umat Hindu, Sikh, dan Jain, yang akan jatuh pada 31 Oktober hingga 1 November 2024.
Festival ini dikenal sebagai perayaan cahaya oleh masyarakat India dan dirayakan dengan penuh tradisi, seperti sembahyang, ritual puja, serta penyalaan diyas, yaitu lampu tanah liat kecil untuk mengundang kehadiran Dewi Laksmi, dewi kekayaan dan kemakmuran.
Menurut sejarah yang dicatat Manohar Laxman Varadpande dalam buku History of Indian Theatre (1987), istilah "Deepavali" berasal dari bahasa Sanskerta kuno, sekitar abad ke-7, yang disebut "Dipapratipadotsava."
Kata ini merupakan gabungan dari "dpa" yang berarti cahaya, "pratipada" yang berarti hari pertama, dan "utsava" yang berarti festival, sehingga makna harfiahnya adalah hari pertama festival cahaya.
Diwali sendiri merayakan kemenangan terang atas kegelapan, dan pada momen ini, Dewi Laksmi dipercaya akan memberkahi bumi dengan kekayaan dan keberuntungan. Di dalam tradisi Hindu, Diwali juga merayakan kepulangan Rama bersama Sita, Lakshmana, dan Hanuman ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana, di mana rakyat Ayodhya menerangi kota sebagai tanda kegembiraan.
Bagi penganut Jain, Diwali adalah hari di mana Guru Mahavira mencapai nirwana, menandai pencerahan yang paripurna. Sedangkan bagi Sikh, Diwali adalah simbol kebebasan Guru Hargobind dari tahanan Kaisar Jahangir pada 1619.
Di India, rangkaian Diwali berlangsung selama lima hari dimulai dengan Dhanteras pada 29 Oktober hingga Bhai Dooj pada 3 November, dan puncaknya Laksmi Puja pada 31 Oktober. Di Indonesia, meski Diwali dirayakan oleh sebagian umat Hindu pada 1 November 2024, hari tersebut belum menjadi hari libur nasional. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments