SURABAYA - analisapost.com | Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan, berbagai kegiatan diadakan di setiap kampung. Kampung-kampung mulai dihiasi dengan ornamen kemerdekaan, dan beragam lomba seru digelar. Hal ini juga dilakukan oleh warga Kampung Menur Pumpungan RW 09/ RT 03 Surabaya yang mengadakan lomba "Gebuk" Bantal pada Minggu siang (18/7/24).
Dari pantauan awak media AnalisaPost di lokasi, lomba perang bantal di atas aliran sungai Menur yang diikuti 60 peserta itu disambut meriah warga, membuat penonton tertawa saat mengikuti lomba "perang" bantal di aliran sungai Menur Pumpungan. Mereka berebut posisi terdepan.
Dalam lomba perang bantal berbahan busa yang dimasukan ke dalam karet ban, dua peserta duduk di atas bambu. Mereka saling memukul sampai satu di antaranya terjatuh.
Namun, jangankan memukul, menjaga keseimbangan tubuh saja sulit. Pasalnya, bambu itu dilumuri oli. Alhasil, belum sempat memukul lawannya, peserta sudah terjatuh.
Hal ini setidaknya terjadi saat lomba tingkat bapak-bapak dipanggil panitia untuk naik ke atas bambu. Lucunya, bapak-bapak yang baru duduk di atas bambu, tiba-tiba terjatuh.
Sontak hal itu memicu gelak tawa penonton yang memadati area pinggiran sungai Menur "Yah, yah, baru mulai sudah jatuh saja," kata seorang ibu yang menonton.
Tak mau pantang penyerah, Bayu yang diberi kesempatan kedua, bangkit kembali dan naik ke atas bambu. Namun, lagi-lagi dia gagal karena terkena pukulan lawannya.
"Ayo, ayo, jangan jatuh lagi. Aduh, yah, gimana," kata penonton yang lain. Lomba kemudian dilanjutkan dengan peserta yang lain. Yang lolos perang bantal melanjutkan perjuangannya di lomba titian bambu.
Raysha Aulia Maharani, pembina acara lomba 17 Agustus Kampung Menur Pumpungan Surabaya tahun ini mengatakan bahwa, "kegiatan ini diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan indonesia dan memperkuat kerukunan warga," ujarnya kepada awak media AnalisaPost.
"Harapan dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kebersamaan dan persatuan antar warga Menur, melatih kerja sama tim dan kekompakan dari pemuda pemudi karang taruna RT 03 Menur dan juga memicu semangat keaktifan warga RT 03 dan sekitarnya," imbuhnya.
Sementara Gustav salah satu peserta lomba menyampaikan bahwa ia sangat senang dengan diadakannya lomba-lomba.
"Kalau lombanya termasuk tidak berat cuma kita harus bisa jaga keseimbangan saja," ujarnya.
"Karena lomba semacam ini sudah jarang kita lihat. Dengan adanya kegiatan hari ini, berharap terus digalakkan untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan cinta tanah air," tutupnya mengakhiri perbincangan sore itu.
Lomba kemudian dilanjutkan dengan peserta lain yang lolos perang bantal. Panitia telah menyiapkan berbagai hadiah untuk para pemenang berupa uang tunai, untuk tingkat dewasa, juara 1 200.000, juara 2 150.000 dan juara 3 100.000. Sementara tingkat anak anak juara 150.000, juara 235.000, juara 325.000. (Dna)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments