SURABAYA - analisapost.com | .Hari ini kembali penghuni Apartemen Bale Hinggil di kawasan MERR, Jalan Medokan Semampir Indah, Surabaya, kembali merasa kecewa lantaran mediasi yang digelar tidak membuahkan hasil. Konflik berkepanjangan antara penghuni apartemen dan pihak pengelola ini kini menjadi sorotan masyarakat.
Warga yang tergabung dalam Bale Hinggil Community mengeluhkan kebijakan pengelola yang menonaktifkan akses lift karena mereka tidak mengikuti prosedur pembayaran service charge dengan tarif baru. Akibatnya, penghuni tidak dapat mengakses unit tempat tinggal mereka.
Kristanto, perwakilan penghuni Apartemen Bale Hinggil, mengungkapkan bahwa pengelola menaikkan tarif service charge tanpa persetujuan penghuni. Selain itu, penghuni yang tidak melunasi dikenai denda
"Saya berterima kasih kepada DPRKPP Surabaya karena telah memediasi pertemuan ini untuk mencapai mufakat. Kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan harapan ada solusi, tetapi ternyata hasilnya nihil," ujar Kristanto saat ditemui di Kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Jumat (13/12/2024).
Menurut Kristanto, pihak pengelola bersikeras mematikan akses, meskipun dalam pertemuan sebelumnya sudah disepakati untuk menjunjung tinggi aturan hukum dan Peraturan Wali Kota (PERWALI).
"Kami tidak meminta banyak. Hanya ingin kejelasan terkait penutupan akses lift dan transparansi soal prosedur pembayaran service charge. Sampai sekarang, kami tetap membuka ruang untuk musyawarah dan berharap pemerintah kota bijak melihat masalah ini," tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa, sesuai perjanjian, sebelum Akta Jual Beli (AJB) diserahkan, biaya fasilitas termasuk lift seharusnya ditanggung oleh pengelola. Oleh karena itu, warga berhak menggunakan fasilitas tersebut.
Sugeng, perwakilan DPRKPP, mengonfirmasi bahwa pertemuan ini belum menghasilkan keputusan. "Mediasi hari ini belum menemukan titik terang. Kami akan mengagendakan pertemuan lanjutan untuk menyelesaikan masalah ini," katanya.
Proses mediasi sempat berlangsung memanas bahkan wartawan diminta meninggalkan ruangan dengan alasan pertemuan dilakukan secara tertutup.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PT TKS selaku pengelola belum memberikan tanggapan resmi terkait penyegelan lift. Penghuni apartemen berharap aksi protes mereka mendapat perhatian serius dan masalah ini dapat diselesaikan melalui dialog terbuka.(Dna/Che)
Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com
Comments