SURABAYA - analisapost.com | Bertepatan dengan Milad ke-20, Wardhana Training Center melaunching Toko Bisa yang merupakan diversifikasi usaha dari Wardhana sebagai e-commerce untuk membantu mewadahi para UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) warga masyarakat secara online pada hari Selasa tanggal 10 Januari 2023.
Direktur Wardhana Training Center Dra. Hj. Rahmi Aprilawati, MM. menjelaskan, Wardhana mendirikan Toko Bisa sebagai e-commerce untuk membantu memasarkan produk-produk buatan pelaku UMKM di kota Surabaya melalui website secara online.
"Seperti kita ketahui, kebanyakan dari UMKM bisa memproduksi tetapi tidak tahu cara memasarkan, jadi kita mencoba untuk membantu memasarkan produk dari UMKM tersebut", terangnya.
Masih dengan Rahmi, Toko Bisa lahir bertepatan dengan Milad ke-20 tahun Wardhana yang ingin mencoba berbagi kepada masyarakat luas dengan cara membuat satu wadah untuk dipakai oleh seluruh pelaku UMKM di kota Surabaya dengan kategori : sarana alat pendidikan, mainan anak, fashion, kerajinan, dan kuliner.
"Sudah bergabung dengan kami sekitar 10-15 UMKM karena baru dan website juga baru selesai, maka kita juga mengundang anggota komisi B DPRD kota Surabaya dr Zuhro sebagai pengampu dibidang UMKM sehingga akan ada sinergi dimana Toko Bisa wadahnya, Bu dokter jaringannya", papar ibu tiga anak tersebut.
"Syarat menjadi mitra Toko Bisa sangat mudah, tinggal menunjukkan barang atau item apa yang akan mereka titipkan, mengisi spesifikasi, harga, serta menimbang beratnya, paling tidak memudahkan kita meng-upload di website selain foto atau kita bantu fotokan", tutup bendahara IKA Unesa pusat.
Dilokasi yang sama, Ketua Komunitas Muda Mudi Surabaya, Zubaidullah sangat bangga dan mengapresiasi kepada Wardhana dimana pada Milad ke-20 melaunching Toko Bisa untuk mewadahi para pelaku UMKM di kota Surabaya.
"Tadi sempat diskusi untuk meningkatkan perekonomian melalui UMKM di Toko Bisa, dan nanti akan saya informasikan kepada para pelaku UMKM yang lain untuk dapat bergabung di Toko Bisa", pungkasnya.
Lanjut Zubaidullah, KMS mempunyai produk olahan dari barang bekas seperti tas dari ban mobil bekas, serta beberapa produk dari olahan limbah rumah tangga seperti minyak jelantah hingga popok bekas", imbuhnya.
"Mudah-mudahan dengan Toko Bisa, pihak KMS bisa bersinergi dalam membantu penjualan produk secara online serta pelatihan-pelatihan kewirausahaan baik dari pembuatan produk hingga pemasarannya", tutupnya.
Sementara itu, CEO Spa Kampoeng Indonesia Dewi Setiawan menceritakan bahwa selama ini tidak pernah melakukan penjualan produk keluar mitra-mitra Spa Kampoeng, namun melalui Toko Bisa ingin kerjasama fokus didistribusi produk spa.
"Melalui Toko Bisa, kami mensupport UMKM untuk bisa go online, maka dari kita manfaatkan supaya produk-produk Spa Kampoeng seperti air mawar, scrub, masker dan lain sebagainya bisa juga dibeli secara online", terangnya.
Dewi berharap, dari Toko Bisa mudah-mudahan akan semakin banyak itemnya, makin dikenal dan dipasarkan secara massif di media online sehingga UMKM yang lain bisa tertarik untuk bergabung di Toko Bisa.
Hal senada juga disampaikan Kepala Cabang Pembantu Mandiri Tembok Dukuh Indra Purnama Rahman yang sangat mengapresiasi Toko Bisa sebagai wadah penjualan produk para UMKM.
"Banyak sekali pelatihan-pelatihan namun untuk wadah pemasaran belum ada, maka dari itu Toko Bisa menjembatani para UMKM yang pemasarannya masih kurang sehingga bisa menggunakan fasilitas Toko Bisa untuk memasarkan produknya", tukasnya.
Indra berharap Toko Bisa pemasarannya dapat menjangkau seluruh Indonesia dan bisa mewadahi UMKM dalam naungannya.(Ubet)
Comments