top of page
Gambar penulisanalisapost

KMPK : Rakyat Menjerit Gubernur Malah Foya Foya

Diperbarui: 1 Mar 2022


Foto : Charles

SURABAYA - analisapost.com | Menjadi pemimpin itu tidak mudah. Yang mana tingkah lakunya menjadi panutan. Tetapi apa jadinya kalau ada pemimpin kebijakannya semaunya alias sesuka hati. Selasa (25/05/2021)


Dimasa pandemi berbagai aturan dikeluarkan pemerintah diantaranya dilarang berkerumun. Tujuannya untuk menghambat penyebaran Covid - 19. Cuma ada saja masyarakat yang melanggar otomatis harus menerima sanksi yang diberikan. Itu bagi melanggar yang masyarakat.


Bagaimana kalau yang tidak patuh ini Gubernur berikut Wakilnya? Kira - kira sanksi tersebut apa bisa diberlakukan tidak? Hal tersebut yang ditunjukkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah berserta Wakilnya Emil Dardak.


Dimana pada tanggal 19 Mei 2021 Bu Khofifah merayakan ultahnya dengan sangat meriah.

Bahkan acara tersebut tidak mamatuhi Prokes. Berdasarkan video yang beredar dimedsos acaranya berlangsung sangat meriah.


Dimana nampak hadir artis Ibu Kota Katon Bagaskara. Sedangkan Untuk catering sendiri menggunakan Sono Kembang. Untuk yang hadir kurang lebih diatas lima ratus orang. Akibat hal tersebut membuat masyarakat menjadi geram. Oleh karena itu aktivis 98 melaporkan Khofifah ke pihak berwajib.


Selain itu pada hari ini Kelompok Masyarakat Peduli Keadilan ( KMPK ) melakukan aksi didepan Gedung Grahadi. Jumlah peserta kurang lebih 15 orang. Menurut Heru selaku korlap Heru mengatakan tanggal 19 Mei 2021 ada moment ultah Gubernur Khofifah dirayakan sangat meriah. Jelas ini pelanggaran.


Instruksi Presiden Jokowi melarang adanya kerumunan. Ini kok malah nekat mengadakan acara. Hati rakyat sedabg menjerit selama pandemi semua kena imbas, salah satunya bapak ini sebagai pedagang sudah setahu tidak berjualan. Ditambah lagi dalam acara tersebut menggunakan uang rakyat. Makanya jadi pejabat harusnya memberi contoh yang baik.(Che)


14 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya