Kiat Nakes dan Relawan RSLI Membangun Kebersamaan Tim Melalui Rekreasi
- analisapost
- 31 Okt 2021
- 2 menit membaca

SURABAYA - analisapost.com | Sabtu, 30 Oktober 2021, meskipun sudah hampir sebulan zero pasien, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya masih tetap beroperasi dan siap menerima pasien covid-19. Kondisi zero pasien tidak menjadikan seluruh personil terlena. Laksamana Pertama dr. Ahmad Samsulhadi, MARS selaku penanggungjawab RSLI menegaskan bahwa pendek kata, tidak ada yang berdiam diri pada saat zero pasien ini.
Kita tidak lengah, tetap waspada. Semua personil keluarga besar RSLKI tetap waspada. salah satunya diwujudkan dalam keep-clean, yakni menjaga dan menjamin kebersihan lingkungan RSLI.
Bangsal-bangsal, area perawatan dan sebagainya, semuanya tetap terjaga kebersihannya. Kita tidak ingin rumah sakit tidak ada pasein kelihatan kumuh, seperti tidak bertuan.
Teknisi tetap menjamin fungsi sarana prasanara, juga terkait alkes, tetap berfungsi dengan baik. Ronda sarpras, ronda nakes mengecek fungsi masing-masing. Listrik, AC, alkes lain dicek dengan baik.
Antisipasi dan siaga terhadap kemungkinan lonjakan paseien covid-19 juga harus tetap dipersiapkan. Beda RS dengan isoter, isoter ketika tidak ada pasien, fungsinya beralih ketempat semula (sekolah, balai desa,dsb.) Sedangkan RSLKI saat zero pasien, para nakes dan relawan tetap bersiaga. “Kita melakukan simulasi-simulasi untuk menjaga skill, knowledge agar tidak kendor, mesti nanti ada lonjakan, kita tidak gupuh atau kelabakan menghadapinya.” jelas Samsulhadi.
Sempat melonjak dan penuh pada bulan Juni-Juli 2021 dengan rekor tingkat hunian 398 pasien dan 233 antrian masuk (inden), sekarang ini RSLI dalam kondis relaksasi.
Kondisi pasca melonjaknya pasien ini dimanfaatkan personil RSLI untuk dapat rehat, menjalankan rekreasi mental guna mencharege semangat dan motiasi dalam bertugas. Setelah lebih dari setengah tahun setiap waktu menjalankan tugas layanan penyembuhan pasien covid-19, para nakes dan relawan pendamping melaksanakan rekreasi di dua destinasi yang berbeda.
Tim pertama, dipimpin oleh dr. Nevy Shinta Damayanti, Sp.P. dan Dr.Fauqa Arinil Aulia, Sp.AK. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI melaksanakan rekreasi di wisata bahari Gili Ketapang, Probolinggo. Berangkat dari RSLI pukul 07.00 WIB. para nakes dan relawan RSLI menuju ke Probolinggo dan selanjutnya menyebrang ke pulau Gili Ketapang. Di destinasi tersebut mereka melakukan snorkeling menikmati keindahan dasar laut pantai Gili Ketapang serta dilanjutkan dengan menaiki banana boat. Ir. Djuwono Hadisusanto, M.Si. salah satu relawan senior RSLI menyatakan bahwa rekreasi ini sangat penting untuk memberikan jeda dan kesempatan nakes dan relawan relaksasi dan rehat guna menjaga kesehatan dan performa selama bertugas.

Tim kedua, dipimpin oleh Radian Jadid, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga pasien Covid-19 (PPKPC) RSLI melakukan perjalanan ke destinasi wisata di Magelang dan Yogjakarta. Mereka mengawali kunjungan ke Punthuk Setumbu, Magelang guna menikmati pemandangan sunset pagi serta panorama Borobudur dari atas bukit. Kemudian mereka bergeser ke Malioboro sebagai ikon wisata Jogjakarta. Hari Minggu, Wisata dilanjutkan ke Tamansari, dan Pantai Prangtritis Yogjakarta.
Jadid menjelaskan bahwa kesempatan rekreasi ini juga digunakan sebagai sarana untuk membangun kebersamaan guna meningkatkan kesolidan tim RSLI sebagai bekal dalam memberikan layanan terbaik buat pasein covid-19.

Satu setengah tahun bertugas, tidak banyak waktu dan kesempatan bagi nakes dan relawan untuk bisa relaksasi. “Semoga kesempatan berharga ini benar-benar menjadi momentum bagi nakes dan relawan untuk bisa rehat, bugar kembali secara fisik dan mental serta solid sebagai sebuah tim di RSLI yang selalu siap siaga mengantisipasi masuknya pasien covid-19. Kami berharap pandemi covid-19 segera berakhir, dan Akhir Desember tugas kemanusiaan dan kerelawanan di RSLI dapat diakhiri.” pungkas Jadid.(Jadid/Red)
Comments