GORONTALO - analisapost.com | Diduga seorang Kepala Bidang Wisata pantai pohon cinta memanfaatkan jabatannya dalam menguasai kebijakan-kebijakan kepala dinas selama ini di wisata pantai pohon cinta. Pada Rabu (02/02/2022).
Hal ini terungkap ketika salah satu masyarakat yang merupakan pedagang pantai pohon cinta ini merasakan hal-hal yang berbeda dan tidak sesuai dalam penerapan kebijakan yang dilakukan. Pedagang rumah makan Mengatakan menurutnya semua yang dilakukan dalam kebijakannya seakan-akan mengambil alih tugas kepala dinas dan setiap kali membuat aturan tapi dia sendiri yang melanggarnya.
" Ya benar!! Ada beberapa contoh kasusnya yang seakan-akan mengambil kebijakan sendiri misalnya aturan yang di buat jikalau ada pengusaha futkor (tempat usaha) Pantai pohon cinta menambah lokasi jualanya itu di kenakan biaya permeter."ungkapnya
Bukan hanya Itu dia juga yang mengatur tentang tata cara pemanfaatan futkor (tempat usaha) itu tidak bisa di kontrakan apalagi diperjualbelikan tetapi hal ini dilanggarnya.
"Kalau persoalan ini sudah jelas di utarakan dalam rapat yang pernah di gelar tahun lalu mengatakan tidak bisa mengontrakkan atau memperjualbelikan futkor (tempat usaha) tetapi saat ini dia malah memiliki salah satu futkor yang di beli dari salah satu pengusaha pantai pohon cinta tersebut" jelasnya
"Sedangkan jelas mekanismenya futkor (tempat usaha) tersebut hanya di peruntukan masyarakat kecil apalagi mengingat kemarin sempat ada yang menawarkan futkor tersebut tetapi ia bersikeras melarang apakah mungkin seorang eselon III layak seperti ini." tegas pedagang rumah makan.
Setelah dikonfirmasi kepada Kepala Bidang Herman Abdullah terkait keluhan tersebut ia menjawab hal itu di lakukan dengan dalil membantu pengguna futkor tersebut karena dalam keadaan sakit.
"Ia benar saya sudah memiliki salah satu futkor tersebut tetapi hal ini saya lakukan karena niat membantu pemilik futkor tersebut dalam keadaan sakit berat dan itu telah di kembalikan ke Pemerintah Daerah lalu di berikan tawaran kembali ke saya"
Mendengar hal ini Pedagang rumah makan membantahnya, karena menurutnya itu bukan suatu alasan yang tepat. Juga dalam penilaianya itu hanya merupakan pembelaan darinya.
"Kalau emang benar dia berniat membantu kenapa tidak dari dulu sedangkan setau saya pemilik futkor itu sudah 2 tahun mengalami sakit-sakitan dan jauh sebelumnya ia membeli futkor tersebut ada salah satu masyarakat yang pengen berjualan di lokasi tersebut dengan tawaran yang sangat tinggi tapi tidak direstui oleh beliau."bantah pedagang rumah makan
"Kalau persoalan pemerintah yang memberikan tawaran tampat itu ke dirinya itu tidak masuk akal apakah mungkin pemerintah seburuk itu sehingga tidak pernah berfikir dengan resikonya, jadi menurut saya itu sangat mustahil apalagi dalam kepemimpinan SMS seperti ini"tutup.(Zebal)
Comments