Kemeriahan Peringatan 17 Agustus di Zona Merah RSLI
- analisapost
- 17 Agu 2021
- 3 menit membaca
Diperbarui: 18 Nov 2022

Surabaya, Analisa Post | Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 di yang diselenggarakan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya berlangsung di Lapangan RSLI. Tepatnya di dalam zona merah atau kawasan infeksius yang masuk dalam tempat perawatan para pasien covid-19. Acara tersebut diikuti sebagian besar pasien covid-19 RSLI, para tenaga kesehatan dan relawan, serta petugas dari TNI.
Ada beberapa pasien yang tidak bisa bergabung. Namun, mereka menyimak dan mengikuti dengan khidmad di bed masing-masing.
Sebelum upacara dimulai, Radian Jadid beserta relawan pendamping PPKPC-RSLI lainnya membagikan maskes merah putih kepada para pasien yang mengikuti upacara bendera, Selasa (17/08), pukul 10.00 WIB. Acara itu dipimpin Kopda Herman (Personil TNI AD Kesatuan 516) yang sedang bertugas PAM di zona merah. MC upacara pun dipimpin pasien covid-19 Ruang Jupiter 03, yakni Muhammad Misbakudi, SKM.
Kabarnya, dia telah mengajukan diri sejak 16 Agustus kepada panitia untuk dapat berpartisipasi sebagai pembawa acara. Sebab, dia memiliki bakat dan kerap menjadi MC.
Gayung pun bersambut. Panitia sangat senang karena memang partisipasi dari para pasien sangat diharapkan dalam kesuksesan dan kebersamaan setiap acara di RSLI.
Berdasar pantauan, acara dimulai dengan persiapan pasukan dan dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih yang dipimpin oleh pemimpin upacara. Diiringi dengan lagu Indonesia Raya tiga stanza, seluruh peserta dengan khidmad memberikan penghormatan bendera.

Selanjutnya peserta upacara mendengarkan amanat dari Inspektur Upacara yang disampaikan Muhammad Hasan, A.Md.Kep., Ns. selaku perawat yang mewakili nakes dan RSLI. Pria asal Madura menegaskan bahwa imunitas dari para pasien sangat penting untuk proses penyembuhan.
Selain itu, peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di RSLI di kawasan zona merah yang melibatkan pasien sebagai peserta upacara bertujuan untuk turut merasakan kegembiraan walaupun masih dalam suasan perawatan. Hasan berharap pasien merasa senang sehingga imunitas meningkat dan segera sembuh serta kembali kekeluarganya masing-masing.
Selanjutnya, upacara ditutup dengan doa untuk keselamatan bangsa, kesembuhan para pasien, serta kesehatan bagi seluruh nakes dan relawan yang bertugas di RSLI. Doa tersebut disampaikan oleh Muhammad, Pasien dari ruang Neptunus RSLI, yang juga secara spontan turut berpartisipasi dalam upacara hari ini.
Sementara itu, selesai upacara, relawan pendamping kembali membagikan bingkisan. Yakni, inhaler aroma terapi yang berasal dari sumbangan donatur untuk support para pasien yang cocok dan menginginkannya. Acara dilanjutkan dengan lomba-gembira.
Berdasar informasi, istilah ini diambil panitia dengan tujuan untuk memeriahkan HUT RI ke-76 sekaligus memberikan kegembiraan bagi semua pasien yang ada. Lomba pertama adalah balap karung yang dilaksanakan dalam 5 gelombang.
Acara berlangsung cukup meriah. Sebab, pasien pria maupun wanita sangat antusias mengikuti lomba dan mengincar hadiah. Yang kedua adalah perlombaan cepat makan krupuk gaya bebas. Tiap peserta mendapatkan tiga kerupuk yang harus dimakan secepatnya tanpa jatuh.
Berbeda dengan lomba makan krupuk biasanya yang digantung dengan tali, lomba kali ini diselenggarakan dengan gaya bebas. Yakni dipegang dan langsung dimakan.
Kehebohan terjadi. Sebab, beberpa peserta punya trik seperti gilingan tepung, yakni langsung memasukkan secepatnya kerupuk yang diremas-remas. Krupuk itu dijejalkan ke dalam mulut untuk kemudian ditelan. Para pasien penonton lomba riuh menyoraki peserta yang beradu cepat.
Lomba ketiga dilaksanakan secara massal. Yakni, lomba joget gembira dengan iringan musik berbagai genre. Peserta tampak antusias dengan berjoget gaya bebas. Nakes pun menjadi juri.

Kegembiraan tampaknya di seluruh wajah. Sebab, semua peserta ternyata medapatkan hadiah, baik juara pertama hingga juara terakhir. Seluruh peserta lomba joget didekati panitia untuk diberikan saweran hadiah. Bahkan, panitia pun memberikan keleluasaan bagi para peserta yang mendapatkan hadiah untuk bisa tukar dengan barang yang dibutuhkannya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Ketua Relawan Pendamping PPKP-RSLI Raddian Jadid menyatkan bahwa panitia memang sudah menyiapkan puluhan hadiah. Mulai dari selimut, baju, sarung, daster, susu, sabun, pasta gigi, sandal jepit, minyak goreng serta beras dan sebako lainnya. Jumlahnya cukup untuk dibagikan kepada semua peserta lomba. Sebab, sejak awal, konsepnya adalah lomba-gembira.
Menurut dia, momentum hari kemerdekaan hendaknya bisa turut memberikan semangat kepada pasien untuk segera sembuh dan merdeka dari Covid-19. ”Yang penting semua gembira. Lomba hanya menjadi alat untuk menyenangkan para pasien sehingga imunitas terus terbentuk. Mereka pun bisa segera sembuh dan kembali ke keluarganya”pungkas Jadid.(Dna)
Comentarios