SURABAYA - analisapost.com | Tanggal 25 Desember merupakan hari kelahiran Yesus Kristus sang Penebus Dosa. Pohon natal, lampu kerlip-kerlip, hadiah natal dan aneka dekorasi lainnya memenuhi rumah, kantor, sekolah, gereja, mall dan jalanan untuk merayakannya.
Tak hanya umat Nasrani, orang-orang dari agama lainpun turut menikmati sukacita natal dengan berfoto-foto bersama dekorasi Natal yang sangat indah.
Namun bagi umat Nasrani, natal merupakan sebuah momen yang spesial dan penuh berkat bagi semua umat. Tetapi Natal tidak hanya berpatokan pada ornamen yang khas, ada hal lain yang perlu direnungkan.
Bayi Yesus
Bayi Yesus dalam palungan. Dalam tradisi natal, umat Nasrani/Kristiani merayakan pesta kelahiran Yesus sang penebus dunia. Mungkin saja setiap merayakan natal, kita dalam situasi yang berbeda-beda (sedih, kecewa, gembira, bahagia, terjatuh ataupun sukses).
Namun sesungguhnya Natal merupakan peristiwa yang mengajak kita pada satu titik keyakinan iman bahwa Allah senantiasa peduli pada kelemahan manusia dan mau menyelamatkan serta membebaskan dunia dari bahaya kuasa dosa.
Suka cita itu pertama diterima oleh para pengembala yang tinggal di padang menjaga kawasan ternak mereka pada malam hari. Dimana saat itu sang malaikat berkata,"jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa yakni juru selamat Kristus Tuhan di Kota Daud," kata malaikat.
Para Gembala, Malam dan Palungan
Banyak orang bertanya, mengapa kisah kelahiran Yesus pertama di terima oleh para gembala pada malam hari dan apa makna Yesus yang di baringkan dalam palungan?. Hal tersebut bermakna simbolis tiga kata yaitu: Gembala, Malam, dan Palungan.
Gembala adalah seseorang yang dikenal dalam hidup sosial dan memberikan hidupnya demi menjaga dan melindungi ternak dari serangan binatang buas pada malam hari.
Malam merupakan momen yang penuh bahaya dan dingin. Untuk melindungi ternaknya, sang gembala harus berjaga-jaga dan membakar kayu api untuk memberikan kehangatan.
Palungan adalah tempat makan dan minum hewan ternak. Itulah makna yang sesungguhnya. Jadi Yesus lahir diantara para gembala dan dibaringkan dalam palungan tempat makan dan minum hewan ternak sebagai bagian dari gembala yang mempunyai makna terdalam bahwa Allah, Yesus mau lahir di tengah manusia dalam kandang sederhana dan para gembala setia menjaga dan merawat.
Sementara menurut RD Vincentius Harjanto Prajitno, selaku Kepala Paroki Gereja Katolik Santo Yohanes Pemandi menyampaikan, "kelahiran Tuhan Yesus punya makna diantaranya umur dimana harus selalu bersyukur meskipun sudah lansia selanjutnya hidup baru jadi tradisi natal yang selalu dirayakan wajib ada perubahan dalam keseharian terutama untuk orang lain dan keluarga,"ujarnya.
Tinus salah satu pemuda NTT yang juga menyambut natal saat ditanya terkait kehadirannya, Ia memberikan pendapat dengan hati gembira."Meskipun tahun ini tidak pulang kampung saya sudah lima tahun merantau di Surabaya. Bagi saya setiap tahun perayaan Natal pasti bermakna," ungkapnya yang disampaikan ke awak media usai misa.
Dari pantauan awak media AnalisaPost, misa Vigili Natal dan Misa Hari Raya Natal berjalan khimad dengan pengamanan tetap dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(Che/Dna)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.
Comments