top of page

Kebijakan Donald Trump Tuai Kritik, Dukungan Publik Terus Merosot

WASHINGTON D.C - analisapost.com | Ketidakpuasan publik terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump semakin meningkat. Sejumlah kebijakan kontroversial yang ia terapkan sejak memulai masa jabatan keduanya pada 2025 dinilai menjadi penyebab utama menurunnya dukungan dari warga Amerika.

Warga Amerika yang saat ini mendukung Trump, turun dari sekitar 50 persen pada Januari lalu
Warga Amerika yang saat ini mendukung Trump, turun dari sekitar 50 persen pada Januari lalu (Foto: Navi/kontributor)

Jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh The Economist dan YouGov menunjukkan bahwa hanya 41 persen warga Amerika yang saat ini mendukung Trump, turun dari sekitar 50 persen pada Januari lalu.


Penurunan serupa juga ditunjukkan oleh Pew Research Center, dengan angka persetujuan terhadap Trump kini hanya 40%, jauh di bawah pendahulunya, Joe Biden, yang pada April 2021 mencatatkan tingkat persetujuan sebesar 59%.


Angka ini merupakan salah satu yang terendah dalam sejarah presiden terpilih AS pasca-Perang Dunia II. Dalam tiga bulan pertama masa jabatan keduanya sebagai Presiden AS ke-47, Trump mencatatkan tingkat persetujuan 45% angka terendah dibandingkan semua presiden AS pasca-Perang Dunia II, menurut Gallup.


Trump, yang dikenal sebagai pebisnis sukses dan mantan presenter acara realitas, sempat dipuji karena ketegasannya dalam bidang ekonomi. Namun kebijakannya yang agresif, seperti lonjakan tarif terhadap China, kini justru menjadi bumerang.


Langkah tersebut memicu retaliasi dari China, yang kemudian menaikkan tarif dagang serta menghentikan pengiriman dan penerimaan sejumlah komoditas penting dari AS, termasuk pesawat Boeing.


Situasi ini ikut mengguncang pasar global dan membuat negara-negara mitra seperti Uni Eropa mulai menjauh. Mereka kini lebih memilih memproduksi senjata sendiri dan membeli pesawat tempur dari Eropa seperti Eurofighter Typhoon dan Rafale, meninggalkan dominasi F-35 buatan AS.


Di dalam negeri, 54% warga menyatakan kondisi ekonomi memburuk, meningkat tajam dibandingkan 37% pada Januari. Isu biaya hidup menjadi titik lemah besar bagi Trump. Survei Reuters/Ipsos menunjukkan hanya 31% warga yang puas dengan kinerjanya di bidang ini, meski ia sempat menjanjikan penurunan harga selama kampanye 2024.


Isu imigrasi yang selama ini menjadi kekuatan Trump juga mulai terkikis. Kebijakan keras terhadap imigran ilegal menuai kritik dan berujung pada konflik dengan lembaga peradilan. Dukungan publik terhadap pendekatannya terhadap imigrasi turun dari 50% menjadi 45% dalam dua minggu terakhir.


Tak hanya itu, dukungan dari kelompok pemilih kunci juga merosot. Dukungan dari pemilih Hispanik, misalnya, turun drastis dari 36% pada Februari menjadi hanya 27% menurut survei Pew Center.


Dengan tekanan dari berbagai sisi ekonomi domestik, kebijakan luar negeri, hingga demografi pemilih Trump kini menghadapi ujian berat dalam masa jabatan keduanya. Dunia tampaknya mulai meninggalkan Amerika, dan sebagian rakyatnya pun mulai mempertanyakan arah kepemimpinannya.(Dwa)


Dapatkan update berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari di analisapost.com

Comments


bottom of page
analisa post 17.50 (0 menit yang lalu) kepada saya