SURABAYA - analisapost.com | KasurBoyo adalah Bazar Tani Urban Farming yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Magang Studi Independent Bersertifikat (MSIB) Batch 5 Tahun 2023 dan Marketing and Promotion Eduwisata Pertanian Perkotaan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya di CFD Taman Bungkul jala Darmo Surabaya, Minggu (19/11/23).
Basar tersebut menjual berbagai hasil pertanian mulai dari sayur hidroponik, produk perikanan serta beragam makanan dan minuman lezat produk pangan olahan sayur ditampilkan.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pertanian DKPP Kota Surabaya, Rahmad Kodariawan, mengatakan bahwa ini merupakan bentuk dukungan pada program pemerintah dalam mengembangkan pertanian perkotaan (UrbanFarming).
"KasurBoyo merupakan salah satu kegiatan Eduwisata dengan menampilkan produk-produk UMKM. Ada 11 kampung sayur Surabaya yang sudah siap. Tetapi hari ini hanya empat yang kita tampilkan, mulai dari hasil budidayanya hingga produk olahannya seperti eskrim dan minuman lainnya," ujar Rahmat kepada awak media AnalisaPost.
"Dengan adanya bazar Tani Urban Farming, harapannya masyarakat akan tahu bahwa ada tempat untuk bisa membeli produk-produk sayur segar termasuk produk olahannya sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," jelasnya.
Adi Candra, S.Si., M.Si. sebagai Koordinator mentor Eduwisata MSIB Batch 5 menambahkan bahwa partisipan KasurBoyo terdiri dari mahasiswa dari berbagai universitas yang magang di 11 Kampung Sayur sayur binaan DKPP Kota Surabaya selama satu semester. Mahasiswa MSIB Batch 5 berasal dari berbagai universitas di Indonesia.
"Mereka dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Universitas Brawijaya (Unibrow) Malang, Universitas Muhammadiyah (UMM) Malang, Universitas Udayana (Unud) Bali, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung," terang Adi.
"Para mahasiswa ini terdiri dari sepuluh orang dari jurusan pariwisata, ilmu komunikasi, agroteknoprener, dan hotel tourism and bisnis. Mereka bertugas sebagai marketing promotion mulai dari membuat disain untuk packing produk sebagai oleh-oleh, membranding kampung-kampung hingga membantu membuat paket eduwisata," ungkapnya.
Lanjut disampaikan, "selama satu semester mereka magang di empat kampung sayur yang ada di Surabaya. Sementara ini paketannya adalah all in sama Eduwisata. Jadi ketika kita menjual paket wisata, mereka belajar menanam, belajar budidaya, pengomposan, kemudian belajar pengelolaan sampah organik pakai magot, unorganiknya menggunakan mesin cluser dan mesin pyrolisis. Semua paket itu menjadi satu kesatuan tujuannya untuk mendorong UMKM yang ada di lokal area," papar pria yang murah senyum ini dengan ramah.
Dari pantauan awak media AnalisaPost mereka tampak dengan semangat mempromosikan baik saat menawarkan maupun melalui live di instagram sambil mengedukasi orang tua yang membeli produk olahan sayur bagi anak-anak yang tidak menyukai sayur dibantu dengan salah satu robot dari Kampung Pintar jalan Tembok Gede Surabaya yakni robot 'Delta'.
Robot yang terbuat kombinasi barang daur ulang kepala dari bekas Rice cooker, lengannya dari paralon, bodinya dari bak dan tong sampah serta kakinya dari mobil anak-anak yang sudah tidak terpakai. Robot ini pernah membantu saat covid-19 varian Delta sebagai pengantar makanan bagi yang sedang isolasi mandiri dan menyemprotkan disinfektan, kini membantu para mahasiswa di Taman Bungkul, tentu saja menjadi pusat perhatian masyarakat. (Dna)
Dapatkan berita pilihan serta informasi menarik lainnya setiap hari dan ikuti berita terbaru analisapost.com di Google News klik link ini jangan lupa di follow.